The day went well and busy, until I sat on my chair and looked at our picture..
And I finally admit, that I miss you so much.
The absence of your presence nowadays kills me slowly.
I know you've been busy because it's nearly close to Christmas, because I'm here too. Meetings all the time, writing the minutes of them, also feel really sleepy everytime :))
I'm still in the office, working on some slideshows will be presented on next Monday and I have to finish them now so I don't have to work on Saturday, and yes you know I hate working on Saturday, so, here I am now. Just finished doing them and had some cigarettes.
You know, when I decided to write this post, I knew that this was going to be useless. Because I know you won't read it, and anyone won't give a fuck to everything I'm writing. So... yeah. Whatever. The picture of us that took *almost* a year ago, was the first one we had on our relationship. And I'm so glad to re-calling the memories, to remember how silly we were, how you held my hand on the first time, how you kissed me. How I couldn't hold the desire. How I wanted you to stay here with me. Also it caused a little hole in my heart that we can't really be together..
29 November 2012
22 November 2012
14 November 2012
Break the curse: November
Beberapa bulan yang lalu, saya diramal oleh sepupu dari salah satu teman saya.
Katanya, hubungan saya dan Kadek akan berakhir pada akhir November.
...
Sebentar, sekarang kan..............bulan November?
*glek*
Walaupun antara percaya dan nggak percaya, tetep aja mules. Saya nggak bisa bohong, beberapa minggu terakhir ini memang hubungan saya dan Kadek tidak semulus sebelumnya. Komunikasi semakin jarang, berantem semakin sering. Bahkan sebelum saya diramal seperti itu, kami sudah sering cekcok mulut. Mending deh ciuman, ini berantem. Rasanya pingin berenang ke Meksiko terus gamparin Kadek sambil teriak-teriak kalo saya tuh kangen. Tapi sebelum berakhir di penjara lokal Meksiko dan hidung saya dicekokin cabe, kewarasan saya menarik saya kembali ke kenyataan untuk mengundurkan diri dari niat tersebut.
Saya belum bilang apa-apa sih sama Kadek mengenai ramalan ini, karena saya tidak mau menimbulkan sugesti aneh-aneh di pikirannya dan saya juga tidak mau Kadek menganggap kalau pacarnya mulai gila. Lagipula, kami mulai meninggikan toleransi satu sama lain. Saya yang tadinya kerjaannya protes-ngomel-demo melulu karena tidak lagi menjadi prioritas dibandingkan pekerjaannya mulai melunak dan lebih mendengarkan. Sementara bapak yang satu itu juga mulai lebih menaruh perhatian walaupun tidak sesering yang selalu saya teriakkan ke dia. But then, things get better anyway :D
Kemarin saya juga sempat sakit. Gejala typhus dan tumbuh gigi geraham paling belakang di waktu yang bersamaan. Memaksakan masuk kerja selama 2 hari tapi akhirnya ambruk di hari ketiga dan beristirahat di rumah 2 hari juga. Kebetulan nggak masuknya hari Rabu dan Kamis, waktunya Kadek menghubungi saya. Dia banyak bertanya danterdengar khawatir ketika tau kalau saya sakit mengingat pacarnya ini jaman dulu waktu masih sekantor sama dia nggak pernah sakit. YAIYALAH KETEMU TIAP HARI SARAPAN MAKAN SIANG MAKAN MALEM BARENG TIAP HARI DIJEMPUT PULANG KANTOR DITUNGGUIN DI DEPAN LIFT TERUS CIU.............sebaiknya postingan ini tidak diteruskan lagi. Saya akan dituntut komnas perlindungan anak kalau terus menuliskan bagian itu. Sudah, adik-adik di bawah umur, bobok sana bobok. Ini sudah malam.
*selimutin satu-satu*
*matiin lampu*
*tutup pintu kamar*
Sampai mana saya tadi nulis? Oh iya, ciuman di dalam lift. WAIT, FUCK I DIDN'T EVEN WRITE IT DOWN IN PREVIOUS PART! Oh baiklah, mari berdoa semoga dedek-dedek di bawah umur tidak membaca bagian ini karena udah pada bobok semuanya.
*disambit Kak Seto*
Katanya, hubungan saya dan Kadek akan berakhir pada akhir November.
...
Sebentar, sekarang kan..............bulan November?
*glek*
Walaupun antara percaya dan nggak percaya, tetep aja mules. Saya nggak bisa bohong, beberapa minggu terakhir ini memang hubungan saya dan Kadek tidak semulus sebelumnya. Komunikasi semakin jarang, berantem semakin sering. Bahkan sebelum saya diramal seperti itu, kami sudah sering cekcok mulut. Mending deh ciuman, ini berantem. Rasanya pingin berenang ke Meksiko terus gamparin Kadek sambil teriak-teriak kalo saya tuh kangen. Tapi sebelum berakhir di penjara lokal Meksiko dan hidung saya dicekokin cabe, kewarasan saya menarik saya kembali ke kenyataan untuk mengundurkan diri dari niat tersebut.
Saya belum bilang apa-apa sih sama Kadek mengenai ramalan ini, karena saya tidak mau menimbulkan sugesti aneh-aneh di pikirannya dan saya juga tidak mau Kadek menganggap kalau pacarnya mulai gila. Lagipula, kami mulai meninggikan toleransi satu sama lain. Saya yang tadinya kerjaannya protes-ngomel-demo melulu karena tidak lagi menjadi prioritas dibandingkan pekerjaannya mulai melunak dan lebih mendengarkan. Sementara bapak yang satu itu juga mulai lebih menaruh perhatian walaupun tidak sesering yang selalu saya teriakkan ke dia. But then, things get better anyway :D
Kemarin saya juga sempat sakit. Gejala typhus dan tumbuh gigi geraham paling belakang di waktu yang bersamaan. Memaksakan masuk kerja selama 2 hari tapi akhirnya ambruk di hari ketiga dan beristirahat di rumah 2 hari juga. Kebetulan nggak masuknya hari Rabu dan Kamis, waktunya Kadek menghubungi saya. Dia banyak bertanya dan
*selimutin satu-satu*
*matiin lampu*
*tutup pintu kamar*
Sampai mana saya tadi nulis? Oh iya, ciuman di dalam lift. WAIT, FUCK I DIDN'T EVEN WRITE IT DOWN IN PREVIOUS PART! Oh baiklah, mari berdoa semoga dedek-dedek di bawah umur tidak membaca bagian ini karena udah pada bobok semuanya.
*disambit Kak Seto*
09 November 2012
Keinginan saya untuk memeluk kamu belum pernah sebesar ini. Kemampuan saya untuk menahan airmata untuk tidak jatuh ketika saya rasa saya butuh kamu sekarang juga belum pernah sepayah ini. Kemauan saya untuk menahan ego dan tidak menuliskan apa-apa tentang kamu belum pernah dikalahkan sekalah-kalahnya seperti ini.
3 bulan lagi, Sayang. Cepat pulang..
3 bulan lagi, Sayang. Cepat pulang..
08 November 2012
"Ada, Ma. Tapi Hindu.."
Saya menyayangi kamu dari semua hal yang kamu punya.Kekuranganmu, kelebihanmu, semuanya.
Kamu yang tidak banyak berekspresi, kamu yang cemburuan, kamu yang penyayang, kamu yang pekerja keras, kamu yang keras kepala, kamu baru bangun tidur, kamu sudah mandi, kamu lagi kelaparan...
Rasanya seperti membaca buku. Sebuah buku yang tidak habis-habis lembarannya saya baca. Kalau bisa diberikan judul, mungkin judulnya akan "Ensiklopedia Kadek: Jangan dibaca jika Anda tidak benar-benar menyayanginya". Buku itu akan berisi tentang kamu. Tentang jarak, tentang benua Amerika, tentang perbedaan waktu, tentang apa makanan kesukaanmu, tentang apa yang kamu suka dan tidak suka....
Saya awalnya tidak benar-benar menyayangi kamu.
Saya pikir kita hanya akan berhenti pada batas "Profesional". Tapi semua hal yang kita perbincangkan, dentingan botol bir dan butiran popcorn, logat bicaramu yang sangat kental, kedua bola matamu, ejekan-ejekan khas yang keluar dari mulutmu, kebutuhan untuk menemanimu main futsal, semua mendadak berputar balik menyerang saya dan berbaris rapi menyiapkan amunisi untuk membuat saya benar-benar menyayangi kamu.
02 November 2012
There will be..
There will be the time,
when there's only you and I,
sitting beside each other,
cuddling.
There will be the time,
when there are we and chaosy,
standing in front of each other,
arguing.
There will be the time,
when there's only me,
laying my back on the ground,
feeling lost.
There will be the time,
when you come,
to take me out of this loneliness,
or not.
You decide.
when there's only you and I,
sitting beside each other,
cuddling.
There will be the time,
when there are we and chaosy,
standing in front of each other,
arguing.
There will be the time,
when there's only me,
laying my back on the ground,
feeling lost.
There will be the time,
when you come,
to take me out of this loneliness,
or not.
You decide.
01 November 2012
Mimpi semalam
Semalam, saya memimpikan kamu.
Rasanya tidak karuan. Senang setengah mati karena akhirnya bisa bertemu dan memeluk kamu, tapi rasanya pegel juga karena saya akhirnya bisa mencapai dan merengkuh kamu ke Benua sana dengan cara.....berenang.
Iya, sayang. Absurd, memang. Kasian ya kamu punya pacar yang aneh.
Saya mulai berenang dari Ancol, setelah membayar 35 ribu di pintu masuk. Kurang ajar, memang. Kenapa saya mendadak bisa nyetir mobil giliran harga tiket masuk Ancol sudah naik? Bahkan di mimpi pun saya bisa menjadi sangat fucked up.
Oke, lanjut.
Setelah saya membayar 35 ribu dan parkir di depan Pantai Karnaval, saya berjalan menyusuri pantai.
Lalu kemudian....
Jebur.
Saya berenang.
IYA SAYANG SAYA TAU ITU ANEH UDAH KAMU DIEM AJA, BACA POSTINGAN INI SAMPAI HABIS DULU, YA?
Kemudian muncullah scene saya berenang-renang dengan durjana, entah kemana.
Sampai pada akhirnya....
Saya sampai di benua tempat kamu bekerja. Amerika.
Dengan sambutan Patung Liberty dan bule-bule tukang hot dog di pinggir jalan, saya datang.
Dan melihat kamu, dengan gagahnya dengan seragammu yang berwarna putih.
Kamu melihat saya datang, dan tersenyum.
Lalu berlari ke arah saya, memeluk saya.
You know how great it feels, baby.
:)
Rasanya tidak karuan. Senang setengah mati karena akhirnya bisa bertemu dan memeluk kamu, tapi rasanya pegel juga karena saya akhirnya bisa mencapai dan merengkuh kamu ke Benua sana dengan cara.....berenang.
Iya, sayang. Absurd, memang. Kasian ya kamu punya pacar yang aneh.
Saya mulai berenang dari Ancol, setelah membayar 35 ribu di pintu masuk. Kurang ajar, memang. Kenapa saya mendadak bisa nyetir mobil giliran harga tiket masuk Ancol sudah naik? Bahkan di mimpi pun saya bisa menjadi sangat fucked up.
Oke, lanjut.
Setelah saya membayar 35 ribu dan parkir di depan Pantai Karnaval, saya berjalan menyusuri pantai.
Lalu kemudian....
Jebur.
Saya berenang.
IYA SAYANG SAYA TAU ITU ANEH UDAH KAMU DIEM AJA, BACA POSTINGAN INI SAMPAI HABIS DULU, YA?
Kemudian muncullah scene saya berenang-renang dengan durjana, entah kemana.
Sampai pada akhirnya....
Saya sampai di benua tempat kamu bekerja. Amerika.
Dengan sambutan Patung Liberty dan bule-bule tukang hot dog di pinggir jalan, saya datang.
Dan melihat kamu, dengan gagahnya dengan seragammu yang berwarna putih.
Kamu melihat saya datang, dan tersenyum.
Lalu berlari ke arah saya, memeluk saya.
You know how great it feels, baby.
:)
Subscribe to:
Posts (Atom)