Ehalo halooooooooooooooh~
*kibas-kibas rambut*
Gimana semua kabarnya? Ada yang baru pulang kantor? Atau masih di kantor, atau membaca postingan ini dalam keadaan di jalan pulang? Dimanapun kalian berada dan dalam keadaan apapun kalian, saya doakan semoga kita semua dalam keadaan sejahtera! Apa? Kamu yang di pojokan kubikel paling kanan belom gajian? Ya itu sih saya gak bisa nolong. Bukan karena saya belom gajian juga KAYAK KAMU *disambit mouse* *Mickey Mouse* tapi karena uang gaji saya sudah habis.
*menghapus air mata yang mulai mengalir di pipi*
*kibas rambut*
Kalian bingung ya kenapa saya dari awal udah kibas-kibas rambut? Sebenernya saya mau kibas bulu mata, tapi bulu mata saya anti nyamuk bukan anti badai jadinya gak bisa dikibas. Mau kibas bulu hidung, begimana mau punya bulu hidung yang menjuntai kalo ukuran hidung aja minimalis begini (MINIMALIS, YA. BUKAN PESEK!), apalagi kibas pedang, bisa dikira mau tawuran saya entar dipanggil guru BP *setrika seragam putih abu-abu*. Jadi, ada baiknya saya mengibas yang normal-normal saja di sini, yaitu rambut hitam saya yang berkilau..
*terdengar deru ombak dari kejauhan*
Alasan saya daritadi ngibas rambut gak keru-keruan adalah karena saya siang tadi menghadiri acara ini:
JENG JENG! Yak! Hari Kemilau Indonesia!
*terdengar tepuk tangan riuh rendah*
Hyak! Benar sekali sodara-sodari yang budiman dan budiwati, siang tadi, Sunsilk mempersembahkan Hari Kemilau Indonesia, di mana acara ini diadakan untuk menggerakkan para pewong a.k.a perempuan Indonesia merasa bangga dengan rambut hitam alaminya yang merupakan mahkota terpenting bagi setiap perempuan. Ya kan? Ya dong.
*kibas rambut*
Pas saya tadi datang ke eX (bacanya i-eks ya, bukan EX. Itumah mantan. Move on, dong! Tsk), ternyata ada juga beberapa teman saya yang hadir di acara itu. Sambil ngobrol-ngobrol, ada juga house band yang mengiringi kami dengan lantunan merdu dari petikan gitar, betotan bass (bahasa apa itu 'betot', Anita! *tampar diri sendiri*) dan liukan nada yang terdengar dari pita suara vokalisnya. Idih, dramatis banget ya saya nyampeinnya ya? Udah cocok jadi penulis skenario belom? Apa? Kalian minta saya beresin skenario kehidupan sendiri dulu? MANA SINI YANG NGOMONG MANA MAU SAYA SUAPIN PERKEDEL KENTANG SEKUALI! KAMU PASTI BELOM MAKAN DARI KEMAREN!
*Anita perempuan Indonesia berambut hitam yang baik hati*
House band-nya (maafkeun saya lupa namanya, gak merhatiin keasikan ngobrol) ini ternyata perempuan semua, loh! Huwow!
Udahlah rambutnya pada cakeup, main musiknya ciamik pula. Mbaknya gak ada yang mau punya adek angkat ya?
*daftar*
Eh? Kalian juga liat ya itu ada apaan item-item nyempil di pojok kiri foto? Bukan, itu bukan pin buat bowling, itu adalah..........
TA-DAA! Sunsilk Black Shine! Lengkap ini, euy. Ada shampoo, conditioner, sampe serumnya yang kalo dipake bisa bikin rambut hitam kita berkilau macam di film-film. Eh ini formulanya dibuat dengan kerjasama bareng Jamal Hammadi, loh. Bukan, bukan papanya Naysila sama Nana, tapi dese itu pakar rambut berkilau di Hollywood sana.
*keramas setiap hari pake Sunsilk Black Shine*
Nah. Gak lama setelah ngobrol ngalor ngidul sambil ditemani lantunan musik kece yang dilantunkan para mbaknya dari house band, tak lama kemudian terdengar suara dari atas panggung yang tak asing di telinga saya menyapa para pemirsa di televisi jam 11 siang untuk membawakan info-info dari dunia entertainment yang sangat saya hapal dan favoritkan. And here goes...........
Yes, people. My all-time-favourite, INDRA HERLAMBANG!!
*berlarian kesana kemari dengan panik ngeliat ada idola di depan mata. Mas Indra, kalo mas Indra baca postingan ini, saya yang duduk di barisan kedua sebelah kiri panggung, Mas. Iya, yang kata Mas Indra saya napsu banget jawabnya. Saya napsu karena kegirangan ketemu Mas Indra itu mas ADUH SAYA NORAK ADUH TUHAN KALAU NANTI SAYA MASUK SURGA BERIKANLAH SAYA PENDAMPING YANG WITTY NAMUN SMART SEPERTI MAS INDRA HERLAMBANG INI AGAR KEHIDUPAN ABADI SAYA TIDAK MEMBOSANKAN*
Senang sekali saya rasanya bisa ngeliat Indra Herlambang in person ini. Setelah menyapa mereka, para hadirin sekalian dan saya, seorang hadirin yang kegirangan, Mas Indra paporit (iya, pake 'p') saya ini memanggil Indriwati Lim, Senior Brand Manager dari Sunsilk.
Cantik deh Mbak Indri ini. Tuh liat dari sini aja keliatan rambut hitamnya berkilau gitu.
*memandangi rambut sendiri*
*prihatin*
Kata Mbak Indri, alasan Sunsilk mempersembahkan Hari Kemilau Indonesia ini adalah untuk mengajak para wanita Indonesia untuk merasa bangga dengan rambut hitam alaminya, and it makes sense. Wanita-wanita Indonesia ini kan terlahir dengan rambut hitam yang alami dan memang sudah jadi signature khas untuk kategori kecantikan wanita di negara kita tercinta ini. Saya aja yang dulu waktu lahir rambutnya pirang langsung ngoles-ngoles kemiri sendiri supaya kecantikan Indonesia saya maksimal. Apa? Kalian gak percaya kalo saya ada turunan bulenya? Jangan meremehkan, ya. Saya tuh masih ada sodara sama Emma Watson! Sodara jauh, sih, emang. Kalo dirunut-runut, yah kami sama-sama keturunan Nabi Adam, lah.
*ditiban kemiri sekeranjang*
Mbak Indri bilang lagi, "Percaya akan kilau rambut hitam sebagai kebanggaan wanita Indonesia. Hari ini Sunsilk merayakan dan mengajak wanita Indonesia untuk bangga dengan rambut hitam alaminya" emang sih dengan perkembangan zaman yang makin modern dan melesat layaknya popularitas saya di kalangan para A-Listers Hollywood, wanita Indonesia ini sudah mulai agak labil untuk memilih memenuhi rasa penasarannya memiliki warna rambut selain hitam, atau tetap mempertahankan kecantikan alami yang didapat dari warna rambut hitam alami mereka. Tapi kemarin sempat diadakan survei terhadap 100 orang wanita Indonesia dan hasilnya? 94% dari hasil polling menyatakan bahwa wanita Indonesia lebih memilih untuk tetap pada warna rambut hitam alaminya! HUWOW!
*tebar confetti*
Nggak lama dari ngobrol-ngobrol bareng sama Mbak Indri, kemudian Mas Indra manggil lagi 1 orang untuk naik ke atas panggung. And here we go, Dewi Utari, seorang pengamat fashion & beauty yang sudah lebih dari 10 tahun bekerja di industri fashion.
Mbak Dewi ini bilang, hampir di setiap fashion photo shoot yang dia lakukan bersama timnya, dia lebih memilih model dengan warna rambut hitam, karena warna hitam alami pada rambut itu memberikan kontras yang bisa lebih menonjolkan kecantikan pada wajah maupun mempertajam hasil fotonya. Dia juga nunjukkin beberapa hasil fashion photo shoot-nya, sih. Cuman gak kefoto aja sama saya karena saya udah galau gara-gara gak dapet sinyal henpon buat ngetwit.
*kibas rambut dengan gelisah*
Setelah lumayan ngobrol-ngobrol bareng Mbak Indri dan Mbak Dewi, Mas Indra Paporit Saya memanggil Raisa dan Titi Kamal............yang ternyata duduk di depan saya. HOW COME SAYA GAK NGEH? HOW COOOOOOOOMEEEEEEEEEE??
*menangis meratap menyesali kekhilafan yang baru saja dilakukan*
AAAK RAISA AAAK TITI KAMAL AAAKK ITU RAMBUT PADA KINCLONG BENER SAYA JUGA MAUK AAAAKKK!!
*keramas pake Sunsilk Black Shine segalon*
Saya yang baru pertama ini ngeliat Raisa langsung terbengong-bengong. Gilingan, cantik beneur, bok! Tinggi, putih, rambutnya bagus.. Padahal saya sama Raisa ini seumuran, manteman. Sama umur, beda nasib. Yah, begitulah..
*tetap kibas rambut*
*biar kalah cantik dari Raisa pun saya harus tetap sombong. Kalo Raisa cantik, saya cukup sok cantik. Yah, beda tipis, lah*
Raisa yang kemaren sempet galau gara-gara kepingin warnain rambutnya tapi juga masih cinta banget sama rambut hitamnya ini akhirnya melemparkan pilihannya ke penduduk Indonesia raya ini dan dari hampir 7 juta vote, saya ulangi, TUJUH JUTA VOTE memilih Raisa untuk tetap stay pada rambut hitamnya. Ya raisa ini kan cantik banget, ya. Jadi mau galau dan melemparkan pilihan kepada seluruh Indonesia juga pasti direspon dengan sangat baik dan antusiasme masyarakat pun tinggi. Cobak saya yang galau terus melemparkan pilihan pada voters. Cicak di dinding yang diam merayap datang seekor nyamuk hap lalu ditangkap saja enggan mendengarkan kegalauan saya.
*menarik nafas dalam-dalam*
*hembuskan*
*kibas rambut*
Beda sama Raisa dengan umur kami yang masih muda belia sehingga sempat labil menetukan pilihan warna rambutnya, Titi Kamal juga punya cerita. Mbak Titi yang cantiknya kinyis-kinyis ini dari dulu, saya ulangi, DARI DULU selalu mempertahankan kecantikan alami yang dimiliki dari rambut hitamnya. Dia juga sempat cerita kalau dia pernah menolak mentah-mentah tawaran untuk bermain dalam sebuah produksi film yang mengharuskan dia mengecat rambutnya. WOW. Sungguh konsisten. Kalo saya mah udah saya samber aja itu tawaran. Udahlah main film, bisa ngewarnain rambut, GRATIS PULA.
*terdengar suara sinis dari kejauhan, "Maka dari itu kamu gak jadi artis kawakan macam Titi Kamal, Anita. Mentok-mentok jadi artis KWK trayek Rawamangun-Pulogadung*
Saya pikir mah udah ya cukup ya saya dibikin iri dengan pemandangan di depan saya yang terdiri dari perempuan-perempuan cantik berambut hitam alami maksimal dengan kilau yang optimal, eh ternyata sang MC Mas Indra Paporit Saya Herlambang memanggil satu orang lagi untuk naik ke atas panggung! APUAH? SATU LAGIIII? Yah, kira-kira begitu lah kalau divisualisasikan. Emang kece Sunsilk ni. Saking kecenya, saya posting blogpost ini sambil keramas loh, para pembaca yang budiman dan budiwati.
*diguyur*
RIEKE DIAH PITALOKA!! MAAAAAAKKK!!
Mbak Rieke sebagai aktivis perempuan Indonesia di sini berbicara mengenai rambut hitam wanita Indonesia yang sudah menjadi layaknya tradisi yang turun menurun dan tak akan terputus. Bahkan, katanya lagi, memiliki rambut hitam bagi mereka adalah kebanggaan. Bener juga sih ni si Mbak Rieke. Kalo menurut saya, masyarakat Indonesia itu selain terkenal di kancah internasional dalam hal keramahannya, hal lain yang menonjol dan menarik perhatian dari pandangan internasionalnya adalah kaum wanitanya yang berambut hitam alami a.k.a dari sononya. Wah, saya jadi makin bangga jadi perempuan Indonesia :3
Nah, Mbak Indri ini nambahin lagi, sebagai sebuah "simbol" dari persembahan #HariKemilauIndonesia ini, Mbak Rieke akan menyematkan sebuah hair piece yang dirancang khusus dengan cantiknya kepada Raisa. YA SAYA MAKIN IKSAITID DONG NONTONNYAH!
*benerin posisi duduk yang mulai miring*
*kibas rambut*
Kemudian para undangan dan media juga pastinya perempuan-perempuan kece di atas panggung, turun ke lantai bawah untuk meramaikan stage yang sudah tersedia di lantai bawah karena RAISA AKAN MENYANYIKAN LAGU "KILAUMU" YANG SELAMA INI SUDAH KITA BANYAK DENGARKAN DI RADIO MAUPUN TV LOKAL SECARA LIVE UNTUK PERTAMA KALINYA! MAAAAAKKKK!!
*gedebrukan heboh*
Dan ternyataaaaaaaa, di stage lantai bawah eX sudah sangat ramai dengan para fans Raisa yang tidak sabar menantikan performance sang idola. Saya pikir si Raisa bakalan langsung nyanyi, tapi ternyata ada Fashion Show juga! Wogh! Bajunya bagus-bagus, lucu-lucu, para modelnya pun berambut panjang dan berwarna hitam alami. Sayang saya gak sempet ngambil fotonya karena saya terlambat turun ke lantai bawahnya jadi cuman bisa ngeliat dari atas aja :\
*kibas rambut*
*biar sedih asal kibas rambut ajyah*
Habis fashion show, datanglah Titi Kamal ke atas panggung untuk membacakan puisi atau apa gitu ya pokoknya intonasinya mellow gitu. Walaupun saya gak denger jelas, tapi yang jelas suaranya Titi Kamal alus banget pas bacain puisinya. Apalagi diliat dari lantai atas, rambutnya yang hitam terlihat makin bagus dan membuat dia terlihat lebih anggun lagi. Saya rasa ketombe juga minder kali mau nempel di kepalanya Titi Kamal juga saking bagusnya itu rambut hitamnya dia?
*kunyahin batang lidah buaya*
Titi Kamal selesai bacain puisi, kemudian banyak teriakan terjadi di berbagai macam sudut di depan panggung. Yes, people, the one and only..............
TAH ETA LIAT SI RAISA RAMBUTNYA MEUNI KINCLONG GEUNAH RIMPAH LOHJINAWI TUT WURI HANDAYANI!
Udahlah cantik, suaranya alus, orangnya sopan, rambutnya gak ada cela pula. Ah, Raisa. Saya udah enggak temenan sama Paris Hilton, kok. Mau gak jadi sahabat ikrib saya, Sa?
Setelah Raisa perform dengan menyanyikan lagu berjudul "Kilaumu" yang dinyanyikan pertama kali secara live, maka berakhirlah acara dari #HariKemilauIndonesia ini. Such a grrreat event, I sincerely say. Karena menurut saya, memang sangat dibutuhkan 'kesadaran' sosial bahwa menjadi kaum wanita yang sukses tidak melulu mengikuti alur modern (yang dengan salah satu caranya, mewarnai rambut. Well I don't say that colouring your hair is a bad thing, tho.) namun kita sebagai wanita juga harus tau bahwa dengan mempertahankan beberapa hal yang sudah menjadi 'tradisi' dan 'mendarah daging' seperti warna rambut hitam alami yang kita miliki sejak lahir pun penting. We have to feel our roots before we grow into a tree, no? :)
Nah. Sudah sampai sini dulu postingan nonsense saya tentang event kece dari Sunsilk ini, para pembaca yang budiman dan budiwati. OH JANGAN KHAWATIR. Sebagai pemilik blog yang juga merupakan banci tampil, maka dengan segenap hati dan jiwa serta raga saya sertakan foto-foto saya dengan teman-teman yang ikut bersenang-senang hari ini:
Atas: Leoni, Nindya
Bawah: Saya, Connie Twelvi.
Apa? Bosan dengan foto posisi duduk? OH JANGAN TANTANG SAYA, KARENA SAYA PUNYA STOK FOTONYA! HA!
There you go.
Ki-ka: Twelvi, Rahne, Leoni, Nindya, Connie, dan......Saya, yang entah mengapa terlihat seperti memakai engrang di sini.
Adios, Amigos! Ciao! Auf widersehen! Bye! Sampai bertemu di postingan tilcik berikutnyaaaaaaa!!
*kembang api melesat dan meledak dengan indahnya di udara*
*tapi gak keliatan, kan ini siang-siang*
*kibas rambut kemudian menghilang*