Kepada para pembaca yang setia mengikuti perkembangan kisah cinta Sersan Djatmiko yang sudah tidak sersan lagi dan Suster Susi yang tentu saja tidak ngesot..
Sebelumnya, kami, Anita dan Wira, menyampaikan terima kasih karena sudah setia membaca dan mengikuti kisah cinta Sersan dan Suster yang absurd ini, walaupun kami tau sebenarnya kalian juga membaca cerita ini dengan 89,32452% unsur ketidak sengajaan. Entah tidak sengaja link-nya ke-klik, atau Anda sedang dalam keadaan ngantuk, ataupun di bawah pengaruh Actifed. Kami tetap mengucapkan terima kasih atas kesetiaan Anda membaca seri surat cinta yang ngawur namun tulus ini.
Namun dengan postingan kali ini, kami mohon maaf dan dengan menyesal menyampaikan bahwa kami tidak akan lagi memaparkan lanjutan kisah cinta mereka berdua di dalam blog kami lagi, karena.........we're preparing a better way for you to read about them :)
Sampai saat ini masih dalam tahap penyusunan dan brainstorming antara Wira dan Anita. But we promise you that we will not disappoint and make you wait. Ini adalah salah satu cara kami untuk berterima kasih kepada kalian. You deserve a better way to read :)
Apakah Susi pada akhirnya akan terpaksa menikahi Soetopo yang bentuk rupanya seperti kain lap yang habis dipakai membersihkan guci tua, demi keselamatan papinya? Atau akhirnya Djatmiko akan dengan selamat sentosa berhasil menghampiri Susi dan menikahinya dengan restu orang tua Susi? Silakan nantikan kelanjutannya ;)
Once again, we thank you so much for reading the whole love story thing between Mas Djatmiko and Dik Susi. Tunggu tanggal mainnya! :D
Warm regards,
Wira & Anita