21 April 2013

Matur Suksma

Kami akhirnya bicara.

Setelah hampir seminggu kesepakatan kami untuk merelakan satu sama lain muncul, kami tidak pernah bicara lagi setelah itu.
Sampai akhirnya, semalam saya memutuskan untuk mengambil langkah. Saya tau saya tidak bisa diam terus seperti ini. Rasanya seperti menanam pepohonan di padang gurun, atau menanam pohon kaktus di padang rumput.

Percakapan ini terjadi di BBM.
A: "Aku marah sama kamu, kecewa sama kamu, you know that, no?"
K: "Iya aku tau. Tapi aku harus akhiri semua ini. Kalo aku ketemu kamu, aku takut aku tidak bisa ambil keputusan"
A: "Iya, kayak dulu sebelum kamu berangkat, kan? Kita udah sepakat untuk putus, eh kamunya plin plan"
K: "Aku gak ada niat untuk jahat sama kamu. Terima kasih selama ini sudah mau ngertiin aku.."
A: "I know. Maaf ya kemarin aku mikir kamu manfaatin aku.."
K: "Aku bukan orang kayak gitu"
A: "Aku juga terima kasih kamu udah ngasih aku kesempatan untuk belajar mahamin LDR sekaligus belajar tentang faith. Aku percaya sama kamu, aku yakin kamu pasti sukses.Walaupun akhirnya tidak seperti yang aku harapkan, but at least we tried, kan?"
K: "Iya. Semoga kita berdua sukses"
A: "Amin. Insya Allah, astungkara.. Good luck ya kamu.. Aku yakin kamu bisa."
K: "Iya. Aku sangat yakin kamu akan dapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dari aku"
A: "Kamu pun. Kamu harus dapet yang seiman, ya. Jangan ulangi kesalahan yang sama. Janji?"
K: "Iya. Janji"
A: "So, we end up for good,  ya?"
K: "Iya"
A: "Have a good life, Yudi."
K: "Iya, Semoga kamu tetap baik-baik aja"
A: "Iya dooong. Kamu dapet salam dari temen-temen aku. Mau salam balik?"
K: "Iya, bilang aja salam balik dari aku"

And the conversation ended.

17 April 2013

"Twenty dollah fo' two!"

"Eyy, eyy, Miss! Look, ah! Look! Twenty dollah fo' two! Twenty dollah! Come, come!" Begitu kira-kira laki-laki paruh baya memanggil-manggil saya yang lagi jalan celingukan di pinggiran Bugis Street, Singapore, Maret 2012. Saya menghampiri Opa yang jiwa marketingnya tinggi itu. Ternyata dia jualan jam tangan KW ala-ala. Segala macam merk ada di situ. Calvin Klein, Fossil, Rolex, dan beberapa merk lainnya dari yang saya sering liat di toko sampai yang belum pernah dengar sama sekali.
"Twenty dollah fo' two, ah. Good! Fo' yo' boyfriend!" dia menunjukkan saya beberapa pilihan jam tangan yang berpasangan. Model yang sama dengan ukuran yang berbeda: yang lebih kecil untuk perempuan, yang lebih besar untuk laki-laki. Saya menilik-nilik dengan teliti model mana yang saya sukai. Sempat tertarik kepada sepasang jam tangan Calvin Klein ala-ala berwarna hitam, cuman rasanya kok ya kurang sreg. Kemudian saya memutuskan untuk pergi dari stand itu, sampai akhirnya..
Saya lihat jam tangan di pojokan display dengan gambar bendera dari berbagai macam negara sebagai pengganti angka penanda waktu. Berbahan alumunium dengan design yang simple. Unik sekali. Saya kemudian memberikan Opa itu SGD 20 dan kemudian membawa bungkusan yang berisi sepasang jam tangan unik itu dengan senandung sember penanda excitement yang meluap-luap.

"Lucu juga nih buat pas LDR beda benua", saya ngomong sendiri dalam hati, tentu saja sambil nyengir lebar.

Seminggu setelahnya.
Kami bertemu, dia ke Jakarta hanya sehari untuk keperluan interview Visa C1/D untuk bekerja. Di warung pecel ayam depan kantor saya waktu itu, setelah membasuh tangan seadanya dengan wangi terasi yang masih menempel di kuku, saya berikan kotak yang bikin saya cengar cengir sepanjang jalan kenangan.
"Nih"
"Apa ini?"
"Buka aja"
Dia membuka kotak itu, melihat jam tangan "Twenty dollah fo' two" yang dijual Opa Bugis, memandang mata saya dan tersenyum.
"Terima kasih, ya"
Saya mengangguk, masih cengar cengir, entah ikut senang karena dia suka dengan pemberian saya atau emang saya mabok sambel terasi pecel ayam yang baru saja saya makan.
Malamnya, kami jalan-jalan dan berkumpul dengan beberapa teman, menikmati waktu yang sangat singkat untuk ngobrol dan bersenang-senang.
Ya, bersenang-senang..

Time goes by. LDR SLJJ yang kemudian berubah status menjadi LDR SLI selama 10 bulan dijalani. Up and down, laugh and tears, anger and happiness, kurang lebih sudah dirasakan. Sampai akhirnya, dia pulang. Status LDR pun kembali berubah menjadi LDR SLJJ. Saya senang bukan main. Akhirnya, setelah 10 bulan jadi kambing bengong akan kembali kepada rutinitas menjadi kambing kenyang. Sebentar, kenapa kambing? Kan dia keteknya empat, bau pula. Ah, sudahlah.
Semuanya sudah saya persiapkan. Excitement dan semangat yang sudah menggebu untuk akhirnya bertemu dan bertukar cerita ke satu sama lain sudah dibungkus dengan ciamik untuk akhirnya dibuka dan dibahas. Segala harapan dan bayangan akan hangatnya pelukan juga nyamannya genggaman tangan juga sudah terus berputar di kepala.

Namun, manusia boleh berencana, Tuhan-lah yang maha menentukan..

01 April 2013

Senja di Batas Khatulistiwa: Finale

Kepada para pembaca yang setia mengikuti perkembangan kisah cinta Sersan Djatmiko yang sudah tidak sersan lagi dan Suster Susi yang tentu saja tidak ngesot..

Sebelumnya, kami, Anita dan Wira, menyampaikan terima kasih karena sudah setia membaca dan mengikuti kisah cinta Sersan dan Suster yang absurd ini, walaupun kami tau sebenarnya kalian juga membaca cerita ini dengan 89,32452% unsur ketidak sengajaan. Entah tidak sengaja link-nya ke-klik, atau Anda sedang dalam keadaan ngantuk, ataupun di bawah pengaruh Actifed. Kami tetap mengucapkan terima kasih atas kesetiaan Anda membaca seri surat cinta yang ngawur namun tulus ini.

Namun dengan postingan kali ini, kami mohon maaf dan dengan menyesal menyampaikan bahwa kami tidak akan lagi memaparkan lanjutan kisah cinta mereka berdua di dalam blog kami lagi, karena.........we're preparing a better way for you to read about them :)
Sampai saat ini masih dalam tahap penyusunan dan brainstorming antara Wira dan Anita. But we promise you that we will not disappoint and make you wait. Ini adalah salah satu cara kami untuk berterima kasih kepada kalian. You deserve a better way to read :)

Apakah Susi pada akhirnya akan terpaksa menikahi Soetopo yang bentuk rupanya seperti kain lap yang habis dipakai membersihkan guci tua, demi keselamatan papinya? Atau akhirnya Djatmiko akan dengan selamat sentosa berhasil menghampiri Susi dan menikahinya dengan restu orang tua Susi? Silakan nantikan kelanjutannya ;)

Once again, we thank you so much for reading the whole love story thing between Mas Djatmiko and Dik Susi. Tunggu tanggal mainnya! :D

Warm regards,
Wira & Anita

#ReviewnyahToskah: Breaking Dawn, part 2

pic was taken from here

Ih, keren banget ya foto pembukaan saya. Ada sesosok laki-laki dengan soft-lens ala ala girlband Korea, sesosok perempuan yang nahan ngantuk sambil mangap, sama anak perempuan yang lucunya naujubilah namun blush on-nya ketebelan.
Yes you're right, people. Kali ini saya akan menulis lanjutan dari Review yang ini. Yaituuuuu...........
*JENG JENG*
THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN PART. 2!!
*terdengar sayup-sayup bunyi lolongan serigala*
Anyway, this gonna be a very long post. So, I've warned you and here we go.

Ih gila ya. Setelah bertapa selama lima hari kerja dan libur pada Sabtu-Minggu, saya akhirnya menulis juga review ini dengan sepenuh jiwa raga. Pertama kali nonton film ini, terdapat pepohonan di hutan yang indah, kabut-kabut, danau yang membentang, pake segala ada merah-merah di screen macam darah juga.. Sampai akhirnya saya klik pause dan liat lagi nama file-nya. Ini Breaking Dawn apa James Bond yang saya tonton? MIRIP BENEUR ITU OPENINGNYAH!
*brb ngecek ulang, jangan-jangan entar ujung-ujungnya saya nulis review James Bond*
*Oh aman, Breaking Dawn. BAIKLAH!*

Setelah kira-kira sewindu bagian intro film itu berjalan dengan dramatis dan membuat deg-degan juga excited (ceritanya), akhirnya bagian intro itu berujung pada.......................Bella Swan melek, dengan mata merah.
GUE LAMA-LAMA NONTON INTRO YANG KAYAK TELENOVELA UJUNG-UJUNGNYA CUMAN DIKASIH LIAT MATA MERAH KARENA IRITASI RINGAN? INI FILM VAMPIRE APA IKLAN OBAT TETES MATAAAA?
*menangis tersedu, mulai menyesal menonton film ini*
Namun karena saya orangnya berpegang teguh pada komitmen dan juga Tut Wuri Handayani, saya terus menonton film ini dengan perasaan haru.

Bella Swan melek dengan mata merah karena iritasi ringan, sang suami, Edward Cullen pun bahagia bukan kepalang, sehingga kalimat pertama yang diucapkannya ketika mengetahui Bella hidup lagi adalah........
"So beautiful"
PRET. GOMBAL.
Saya mah kalo jadi laki-laki terus istri saya hampir mati tau-taunya idup lagi bakal bilang, "ALHAMDULILLAH YA ALLOH BINI GUE IDUP LAGIIIIIIIIHHH!" kemudian lari keliling halaman dan melakukan pengumuman di mesjid. But well, this is a movie, no?
Lanjut.

Terdapat adegan Bella menjadi sangat cantik dan aduhai dan seluruh mata vampir tertuju padanya dan bilang bahwa dia cantik, dan masuklah pada adegan bagian dia menunjukkan kekuatannya, dan ternyata, dia menjadi sangat cepat dan kuat, bahkan melebihi suaminya. Dan berlanjutlah adegan menjadi adegan lari-larian di tengah hutan. Loncat sana-sini gak kelar-kelar, dan kemudian Bella berhenti dengan..........keadaan dress yang tidak sobek sama sekali. SUNGGUH AJIGILE, PEMIRSA! Dia udah lari-lari keliling hutan, nyeker pula, dengan mini dress ketat yang kalo dipake jalan-jalan ke Mal di Jakarta sini pasti kita ditawarin bikin kartu kredit melulu karena dress itu terlihat mahal dan FEYBELOUS, masih tidak terdapat cacat. Saya yakin, kalo kena api itu dress gak akan kebakar dan kalo kesundut rokok itu dress gak bakal bolong. Kalau sudah begitu ceritanya, kali ini saatnya bilang.......
pic source

24 February 2013

I always say that writing is therapeutic.
But this time, I don't think I'm gonna write anything as my own therapy.
I'll be honest.
I'm not okay, and hurt.
And I hope that I'll find the light at the end of the tunnel,
so I can stay strong,
and loved.

Have a great day, readers.

10 February 2013

Fortune Cookie


I got this Fortune Cookie from the store where I bought a blazer. Yes, people. You can read it says that an amazing journey awaits me.
...
And I can say that this isn't a coincidence that the cookie says so. Want to know why? I'll tell you the excitement.
:D

As you all have known (cos I'm writing it much often here), Kadek, my boyfriend, has been sailing a long long way for 9 months and going since May 2012. And guess what? He'll be coming home next month, on 23rd of March 2013.
YAYNESS!
Well I'll be better writing in Indonesian. So, here we go.
*click*
Nah.
Jadi, seperti yang kalian tahu, saya dan Kadek menjalani ke-LDR-an ini sejak Januari 2012. Saya di Jakarta dan dia di Bali. Hubungan kami masih baik-baik saja karena kami masih saling mengunjungi satu sama lain. Saya sempat ke Bali bulan Februari (acara kantor, dan pastinya dibayarin. Yes, people. Pacaran gratis. Mbawhahahaha *digaplok mantan bos*) dan dia pun ke Jakarta bulan Maret untuk interview Visa kerja di USA dan dibayarin pun. Yes, people. Another pacaran gratis. *digaplok untuk kedua kalinya* sayangnya April kami berdua sama-sama sibuk jadi tidak sempat ketemu sampai akhirnya bulan Mei sebelum dia berangkat ke benua seberang yang bener-bener di seberang sana, saya ke Bali dengan title pengangguran.
MBWAHAHAHAHAHAHA.
Ke sana benar-benar low budget. Hotel dan flight murah serta serba dadakan tidak membuat kemesraan ini janganlah cepat berlalu. Justru saya bilang seru karena sepanjang jalan kenangan kita saling bergandeng tangan~
*ngopi-ngopi bareng Tetty Kadi*

10 January 2013

2012: A Kaleidoscope

Hari kesepuluh di tahun 2013, tahun yang berakhir pada angka ganjil, namun menurut saya tidak diawali oleh hal-hal ganjil yang hopefully bisa menggenapkan segala keganjilan di saat-saat ke depan. Tsah, asik ya paragraf pembuka saya?
*kibas poni*
*poni Wiro Sableng*

Tahun 2012 sendiri merupakan tahun yang berkesan bagi saya. Good or bad, laugh and tears, depression and improvement. Pada postingan ini, saya (ceritanya) mau nulis ala-ala review 2012 lalu. And, here we go..

JANUARI
1. Pacar saya, Kadek, pulang ke Bali. Saya yang seumur-umur belom pernah ngerasain LDR, akhirnya tiba juga pada masanya. Sebelumnya 2 bulan penuh dia tinggal di Jakarta untuk training di (mantan) kantor saya. Setiap hari ketemu, Senin-Jumat, bahkan Sabtu dan Minggu kalau dia dan teman-teman yang lainnya ada jadwal main futsal. Sampe bandara untuk nganterin dia masih cengar cengir, pas dia udah masuk mau check in masih senyum-senyum khawatir, pas dia udah gak keliatan wujudnya mewek sepanjang jalan kenangan, ditemenin Ivana yang bernasib sama. Iya, kami temenan, dan pacar kami pun temenan :))

FEBRUARI
1.Saya mendapat pengalaman kerja selama 11 hari di Sri Lanka. Yes, (mantan) bos saya expanding perusahaan ke sana and there I was. Karena ceritanya lumayan panjang, mungkin nanti akan saya jabarkan dalam 1 postingan tersendiri di sini. The experience was good, saya belajar banyak di sana. Good or bad? Tunggu aja postingan berikutnya, ya :)
2. 11 Hari di Sri Lanka dengan asam garam juga kari yang sangat kental, selang seminggu pulang ke tanah air saya berangkat lagi ke Bali untuk visit klien kantor saya waktu itu. Karena kantor kemarin merupakan recruitment agency untuk kapal pesiar, maka kedatangan saya ke Bali merupakan kunjungan ke.....kapal pesiar. Iyalah, kalo kunjungan ke Ka'Bah namanya saya umroh.
*diazab*
3. 3 hari 2 malam di Bali juga membuat saya bisa melepas rindu sama Kadek hampir 2 bulan setelah kepulangannya dari Jakarta ke Bali. YOI COY, EKE PACARAN GRATIS! Ihiy! *disambit jangkar kapal*

MARET
1. Something bad happened to me and I seriously can't describe it here. Sorry, fellas. Ih, asik ya saya ya pake fellas-felllas segala?
*kibas rambut*
*rontok*
2. KADEK DATANG KE JAKARTAAAA! *banana dance* dia datang ke sini cuman buat interview Visa which made him stayed here only ONE NIGHT :)) jadilah dia sore datang ke kantor saya, malem kami pacaran rame-rame (maksudnya kami datang rame-rame sama teman-teman yang lainnya) keesokan paginya dia interview untuk visa ke USA dan alhamdulillah lulus dan lancar, siangnya dia pulang ke Bali. Selesai perkara.
*peras airmata di kain pel*

APRIL
1. Nothing much happened. Just fights and troubles I didn't make at the previous workplace.

MEI
1. I quit my previous job. Ketidak cocokan di beberapa hal dan emosi yang tertahan dan jadinya tertumpuk membuat saya mengundurkan diri lewat.....BBM. Bentar, jangan tuduh saya cemen bin cupu dulu, kebetulan masa puncaknya terjadi pada percakapan antara saya dan (mantan) bos saya yang juga melalui BBM dan jadilah saya resmi mengundurkan diri lewat BBM. Pelayangan surat resminya dilakukan seminggu kemudian, 2 hari kemudian saya resmi tidak bekerja lagi di kantor yang sebelumnya, tanpa persiapan apa-apa. Benar-benar pengangguran. MWAHAHAHAHAHA.
*kibas-kibas bulu ketek Eva Arnaz*
2. Saya berangkat ke Bali untuk nyusulin Kadek, tepat 1 hari setelah saya jadi pengangguran dan seminggu sebelum keberangkatannya. 3 hari 2 malam saya di sana untuk menghabiskan uang dan waktu. Saya pulang Sabtu malam, tadinya mau sekalian anter dia ke airport, tapi karena banyak upacara ini itu yang harus dia jalani menjelang keberangkatan, jadilah saya pulang beberapa hari sebelum keberangkatannya. Sempat berantem di Bandara Ngurah Rai cuma buat.........rebutan trolley, dan abis itu flight Denpasar-Jakarta serasa di neraka. Mana pula di tengah-tengah perjalanan (he euh, masih di pesawat) kecium bau kebakar. YA MENURUT NGANA KITA LAGI SEDIH NAN DURJANA DIKASIH BAU ASEP DI TENGAH AWAN!
*bakar singa udara*
3. Kadek's departure to the USA. Jangan tanya sedih dan khawatirnya kayak apa. Di hari keberangkatan Kadek, saya ada panggilan interview final di sebuah perusahaan property di daerah Harmoni dan saya nyasar sampe ke.........Grogol. IYA SAYA SEBUTA ARAH ITU PADAHAL UDAH NAIK TRANSJAKARTA. Akhirnya berakhir di kampus teman saya dekat situ, iye iye Trisakti. Di Perjalanan Kadek menelpon, dia sebentar lagi berangkat, dan kami saling berpesan ke satu sama lain untuk menjaga kesehatan dan ini dan itu dan segala macemnya. Standard lah.

JUNI
1. Tepat sebulan setelah saya jadi pengangguran, dan saya mendapat pekerjaan, 2 sekaligus. HEHEHEHEHE. 1 tetap dan 1 freelance. Alhamdulillah :)
2. Mendapat tawaran menulis di #RasaCinta. Salah satu impian saya terwujud. Jangan tanya senangnya kayak apa :)
*yes, people, after May fucked me that hard, June was the month of blessings :)*

JULI
Nothing much.

AGUSTUS
1. Parents' birthday. Mama saya tanggal 7 dan Papa saya tanggal 9. Saya sama adek saya patungan kue yang UNEXPECTEDLY, kekecilan. Jadilah lilin angka-nya kekecilan dan sempit-sempitan. Akhirnya terlihatlah kayak orang tua saya ulang tahun yang ke 4650. *sungkem*
2. Kadek's birthday. Pertama kalinya saya merayakan ulang tahun pacar yang jaraknya sejauh itu. Akhirnya cuman ngucapin lewat BBM dan ngirim foto ini:

I KNOW IT'S LAME! #defensif :)))))

3. Pertemuan pertama dengan para penulis #RasaCinta, orang-orang yang belum pernah saya kenal sebelumnya, dan sekarang menjadi keluarga :)