26 May 2012

Senja di batas khatulistiwa - Susi

Kepada yang terkasih MasSanKoNo a.k.a Mas Sersan Djatmiko Hardjotaruno,
Aku yakin kabarmu baik, kamu sudah makan, sudah ngopi, sudah siap beraktivitas, cuman manja-manjaan sama akunya aja belum.
Abaikan.
Aku senang kamu memimpikan aku seperti itu. Namun akupun menyesali kenapa di mimpimu aku kurang agresif? Padahal kan kamu tahu aku seorang perawat, aku sudah terbiasa merawat orang, sudah sangat hapal cara-cara menyembuhkan luka. Namun kamu pun tahu, aku juga pintar merawat rasa rindu dan cara-cara mengobati kehilanganku akan sosokmu yang hanya sementara ini..
Mas Djatmiko-ku yang gagah,
Di pelosok Sukabumi ini orangnya ramah-ramah terhadapku, seramah deburan ombak yang menangkan hatimu ketika kau menulis surat untukku. Ya iya dong ramah, kalo nggak ramah mah namanya tsunami, Mas. Eh, sebentar. Ini surat cinta, bukan naskah lenong. Baiklah, fokus ya Mas, fokus.
Hari-hari tanpamu sungguhlah berat dan jarak yang terbentang di antara kita sungguhlah besar, sebesar hatiku, tapi lebih besar lagi hatinya Vicky Vette. Jangan tanya dia siapa, Mas. Aku pun hanya mendengar dari obrolan petani-petani sebelah. Menjalani hari tanpa sapaanmu di pagi hari seperti menanak nasi tanpa air. Kering, mas. Aku sangat berharap kita bisa bertemu secepatnya, pada satu malam minggu, dengan aku yang membuatkan kopi untukmu dan kamu membalasnya dengan senyumanmu yang selalu jadi kesukaanku.
Juga,
Kamu tidak tahu betapa aku selalu tersenyum membayangkan kamu, begitu gagah dengan balutan seragam dan atribut-mu, berjuang dengan berani melawan seluruh ketakutanmu, untuk akhirnya pulang ke pelukanku. Kamu tidak tahu betapa aku setiap hari, di dalam seragam serba putih ini, mengobati mereka yang terluka dan terserang wabah penyakit dengan tekun dan sabar, untuk memberitahu diriku sendiri bahwa setiap senyum di dalam kesabaran akan membuahkan hasil yang manis.
Dan untukku, itu adalah kehadiranmu.
Mas,
Salam untuk pantai Losari-mu. Sungguh aku iri hati padanya dapat menemanimu menumpahkan kerinduanmu, yang suatu saat nanti aku kusambut dengan senyumku, padamu.
Salam rindu,
Susi Marina Dewi



Dalam bentuk penulisan surat model Full Block.
---
P.S: Surat ini merupakan balasan dari surat ini