22 July 2010

Fighters

pic was taken from here
You desire to know the art of living, my friend? It is contained in one phrase: make use of suffering.
-Henri-Frederic Amiel-

Nampaknya "Janji Pramuka" sedang menjadi topik hot akhir-akhir ini.
Masih berhubungan dengan orang yang sama, iya, si Unyuk itu, yang telah membuat "Janji Pramuka" nya untuk menjadi Power Ranger warna abu-abu dan menjaga kebahagiaan orang lain.

Tanpa dia sadari, dia mungkin melupakan cara untuk menjaga kebahagiaan dirinya sendiri.

Tapi, siapa yang peduli? Kalau diperhatikan, kebanyakan film superhero hanya menempatkan highlight pada bagaimana dia menyelematkan orang lain. Adegan sang superhero berjanji untuk menyelamatkan perdamaian dunia dibuat sedramatis mungkin, pakai sound effect dan lighting yang membuat sang superhero terlihat oh-my-god-ganteng-banget, tanpa penonton harus tau tentang jalan hidup sang superhero. Tapi toh para penonton baik bapak-bapak ibu-ibu semua yang ada disiniiiiihhhh.. Ah oke, saya masih terngiang lagunya Inul Daratista yang hits itu, sampai mana kita tadi? Oh iya, toh para penonton senang dan lebih tertarik pada bagaimana sang superhero tendang sana tonjok sini memperjuangkan keselamatan dan kebahagiaan korban perempuan yang hampir diperkosa dan kembali mendapatkan keperawanannya, bukan jalan hidup sang superhero yang mungkin sedang terlilit hutang gak bisa bayar cicilan berlian yang dia beli waktu arisan..

Lanjut.
Berjanji, lalu berjuang. Tidak diperuntukkan untuk mereka yang suka berlonjak-lonjakan di atas trampolin dengan langit warna-warni diatasnya, namun tidak juga diharuskan bagi mereka yang lebih suka tinggal di dalam kegelapan. Janji pramuka dan perjuangan yang sedang menguras tenaga habis-habisan ini, diyakini akan menemukan titik cerah, walaupun dalam menjalaninya luar biasa lelah bahkan mungkin, uhuk, berdarah, tanpa boleh berkeluh kesah.

Perjuangan. Satu kata sederhana yang pelik dalam pembuktiannya. Memiliki tujuan mulia yang melalui prosesnya, seringkali menimbulkan duka. Apa tujuannya? Itu tadi, kebahagiaan, yang walaupun belum ditujukan untuk kita, tapi toh kita akan tersenyum juga melihat orang lain yang kita perjuangkan mendapatkannya.

Untukmu, Nyuki. Ayok kita berjuang untuk tujuan kita masing-masing. Kita bakar lingkaran setan ini, lalu kita, tanpa harus bergandengan tangan karena kita bukan muhrim, berjalan beriringan. Seperti kambing dengan gembalanya. Kau kambingnya, aku gembalanya, pastinya.
Aku yakin kita bisa.