07 May 2016

#ReviewnyahToskah: AADC 2!

Halaw, tilcikers sekalian duakalian tigakalian dan seterusnya! Bagaimana long weekend meresahkan karena tiba-tiba gaji kalian sudah habis duluan? HAHAHA!

...sama, saya juga.
*nangis di depan mesin ATM*

Saya mau nyombong, dong. Saya habis nonton satu film happening yang merupakan bentuk reuni setelah 14 tahun berpisah. Bukan, bukan film tentang jalinan kasih dan di-host oleh Dian Nitami, namun film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang dibintangi oleh Dian Sastro, atau mari kita persingkat dengan AADC 2. Jangan tanya saya nonton flim ini sama siapa. Jangan aja. IYA KARENA SAYA NONTON SENDIRI. PUAS KALIAN HAAAAH?
*baru paragraf pembuka udah marah*
*ditinggal pembaca*

Dan seperti yang kalian sudah tebak karena saya anaknya predictable, saya mau nulis review AADC 2 ini. Di postingan kali ini saya mau menulis penuh dendam. Kenapa penuh dendam? Karena timeline Twitter dan Path saya dipenuhi oleh spoiler dari film ini! Dan karena saya sebel sama orang-orang yang ngasih spoiler tanpa tedeng aling-aling dan And so, let the #ReviewnyahToskah begins!

pic source
YAK, BENAR! ADA APA DENGAN CINTAAAAAAHHHHH~~
 WARNING: This post will contain A LOT OF spoilers. Jadi kalo kalian belom nonton film ini dan nggak mau penglihatan kalian dipolusikan oleh spoilers, mendingan nggak usah dibaca #ReviewnyahToskah indang. Capcus!

Saya sebenernya udah nonton film ini di minggu pertama film ini rilis. Tapi karena saya terlalu sibuk sama kehidupan saya, jadinya saya baru sempet nulis reviewnya sekarang. IYA SAYA BOHONG SAYA BARU NULIS REVIEWNYA SEKARANG KARENA MENDADAK MANDEK TENGAH JALAN. PUWAS KALIAAAAAN?

Okeh. Saya udah marah-marah dua kali di paragraf opening. Ada baiknya saya sekarang memulai #ReviewnyahToskah kali ini.
Adegan dibuka dengan Cinta, Milly, Maura dan Mamet yang terlihat lagi ketawa-tawa sambil kongkow-kongkow di.....kantornya Cinta. Saya sempet mikir, agak nggak modal ya kongkow di kantornya Cinta, namun kemudian saya mikir lagi kalo kemungkinan pas mereka kongkow di kantornya Cinta yang merupakan galeri seni itu, pas lagi tanggal tua. Jadinya bokek.
*ditabok rekening koran diri sendiri yang hampa*
Inti dari hajat kongkow-bareng-di-kantornya-Cinta-yang-kemungkinan-lagi-tanggal-tua itu karena mau menghibur Karmen yang baru keluar dari rehab karena 'salah gaul' hingga terjerumus ke narkoba, dan......merasakan tendangan pertama dari kandungan Milly hasil hubungan sahnya dengan Mamet. YOI, MILLY JADINYA KAWIN SAMA MAMET PADAHAL DULU MAMET NAKSIRNYA SAMA CINTA, PEMIRSAAAAH~
Oh, dan juga karena Cinta mau mengumumkan pertunangannya dengan pacarnya, Trian (diperankan dengan ganteng dan tajir oleh Ario Bayu). Kemudian, Cinta mengajak sahabat-sahabatnya untuk liburan ke Jogja karena ada pameran seni yang juga mau dihadiri Cinta di sana.

First impression: Agak ngeblur, karena pas nonton saya lupa bawa kacamata. Tapi aura cantik Dian Sastro bahkan tetap terasa meskipun saya nggak pake kacamata. Hashtag #JanganKasihKendor ternyata berfungsi dengan baik, Mbak Dian. Karena diam-diam sayapun menerapkan hashtag tersebut di dalam hidup saya. Bedanya kalo Mbak Dian nggak kendor karena rajin olahraga dan tubuhnya menjadi kencang, saya rajin ngunyah makanan maka alih-alih kendor, tubuh saya menjadi......padat. Ya intinya sama-sama nggak kendor, kan?
*disambit barbel*
And oh, ada penampilan dari Christian Sugiono yang menjadi suami dari Maura, yang tentu saja masih diperankan oleh Titi Kamal. Darah di dalam tubuh saya mulai terasa berdesir di awal film. Dan Alya diceritakan telah meninggal karena kecelakaan, jadi sosoknya di film ini hanya berupa toples yang berisi abu kremasinya.

Kemudian adegan dilanjut dengan........Rangga. WAAAAAAA NICHOLAS SAPUTRA WAAAAAAA TOLOOOONG ILER SAYA BELEBERAN INI JANTUNG SAYA BERDETAK LEBIH CEPAT KAYAK BEDUG PAS MALAM TAKBIRAN TUBUH SAYA MULAI BERGETAR. Nicholas Saputra tak berubah gantengnya dari pas saya nonton AADC pertama sekitar 14 tahun yang lalu, di mana saya masih muda belia......sekitar kelas 6 SD. Iya, hormon saya berkembang terlalu lekas jadinya kelas 6 SD udah merasakan semburat-semburat asmara dengan mas NicSap. Tapi sayangnya, Mas NicSap-nya enggak.
*mulai mengalun lagu Kasih Tak Sampai-nya PADI dari kejauhan*

Rangga yang sekarang tinggal di New York dan punya coffee shop bareng Roberto (diperankan secara bule oleh Chase Kuertz) dan pegawainya yang rempong minta naik gaji melulu, Donna (diperankan secara mbak-mbak brunette oleh Lei Lei Bavoil). Rangga pun tak lepas dari kegalauan puisinya, namun kali ini ditambah oleh skill fotografi yang mumpuni. Duh Mas Rangga, udahlah puitis, jago fotografi juga. KURANG APA KAMU COBA MAS. KURANG APA.
*gelendot manja*
*ditendang*
Diceritakan di film ini, kalau setelah ciuman Rangga dan Cinta di airport 14 tahun yang lalu berlanjut ke jenjang LDR. Cinta dan keluarganya sempat ke New York juga untuk nemuin Rangga, dan mereka foto-foto juga di sana. Setelah Cinta pulang ke Jakarta, mereka pun lanjut komunikasi dengan.....surat-suratan. WOELAH CIN PANTESAN GAGAL. KOMUNIKASI CUMAN SURAT-SURATAN DOANG. SAYA AJA YANG LDR-AN PAKE SKYPE BBM FACEBOOK AJA CUMAN SETAUN, APALAGI KELIAN. DASAR NAIF.
*loh kok marah lagi?*
*ya abisnya dendam sama LDR. Capek-capek nungguin setaun malah kandas juga*
*dilelepin dari dermaga di Cabo San Lucas*

Kemudian muncul satu perempuan manis di coffee shopnya Rangga yang merupakan.....adik tiri dari Rangga, yang meminta Mas Rangga kesayangan saya pulang ke Indonesia untuk menengok ibunya karena ibunya sudah sakit-sakitan dan sering halu nungguin Mas Rangga calon suami saya yang lagi main sepeda. Rangga dilanda kegalauan. Di satu sisi, dia masih bete sama ibunya karena dulu waktu masih kecil, ibunya meninggalkan dia begitu saja. Tapi di satu sisi, dia nggak mau jadi anak durhaka, dan kalo pulang ke Indonesia kan bisa nemuin saya Cinta. Dia pun bengong sambil memandang ke luar jendela, mungkin yang ada di pikirannya dia mikir,"Pulang, kagak. Pulang, kagak. Pulang.....kagak ah. Eh, pulang aja apa ya? Kangen juga sama nasi gila Taman Situlembang" begitulah kira-kira perkiraan saya.

Namun tiba-tiba scene berlanjut di mana Rangga sudah duduk di dalam pesawat.
WOWOWOWOWOWOW MAS RANGGA PULANG KE PELUKANKU AKHIRNYA MAAAASSS!
*dilindes pesawat*
Tentu saja kita semua di sini tau kalau Rangga memutuskan untuk pulang karena ingin menemui ibunya. Tapi kemudian, adegan berikutnya adalah Rangga yang datang ke rumahnya......Cinta.
DASAR ANAK DURHAKA. BUKANNYA NYAMPERIN IBUNDA MALAH NYAMPERIN MANTAN. Dan emang bener, anak durhaka akan mendapat ganjarannya. Pas Rangga nyamperin ke rumah Cinta, ternyata katanya Cinta udah pindah rumah, sekeluarga.
MAMAM LU.
*kesel*
Lalu Rangga naik kereta ke Jogja. Sambil nulis puisi, pastinya.

Adegan berlanjut dengan Cinta and the gank yang sudah tiba untuk liburan di Jogja. Mereka menyewa sebuah villa yang bagus dan terlihat sangat cozy, melihat hal ini, saya kembali berpikir, kalo mereka bisa nyewa villa yang cozy, kenapa di awal film mereka lebih memilih untuk kongkow di galerinya Cinta? Emang ga bisa gitu ketemu di Roti Pisang Bakar yang sekarang lagi happening? Murah lho itu, 20 ribu kenyang
*disambit bakaran roti*
*YAUDAHSIH ANITAH NGGAK USAH DIPERMASALAHIN GITU DOANG*
Oke maafkan saya. Lanjut?
Scene berlanjut di mana Milly sama Karmen ngeliat Rangga. Kenapa hanya mereka berdua? Karena skenarionya begitu.
*ditabok skenario sebelum revisi*
Milly dan Karmen memutuskan untuk mengikuti Rangga sampai ke penginapan tempat Rangga menginap, namun akhirnya mereka.....pulang. Cuman buang-buang bensin doang udah capek-capek ngikutin tapi nggak nyamperin. Mereka berdua pun akhirnya memutuskan untuk nggak ngasih tau Cinta yang sudah 9 tahun lamanya digantungin dan diputusin sama Rangga.

Scene berlanjut di mana Cinta dkk keliling Jogja untuk makan, kongkow, haha hihi, dan ke pantai. Agak klise, namun yasudahlah. Di tengah-tengah perkongkowan di pantai, Cinta pun sempat menelepon Tristan dan bilang,"Kangen aja" ketika ditanya,"Ada apa nelpon?" mungkin di situ ada hidden agenda di mana Cinta mau minta transferan ke Trian karena uang jajannya mulai habis. KURANG KLISE APELAGIIIII. Dan karena keterbatasan ingatan saya, saya lupa kronologisnya gimana namun akhirnya Karmen dan Milly memutuskan untuk ngasih tau kalau mereka ketemu Rangga dan katanya Rangga minta supaya bisa ditemuin sama Cinta. Cinta, yang dendam karena digantungin dan diputusin di suatu bulan purnama bilang nggak mau ketemu Rangga. Yaudah bhay. Malam berlanjut dan tibalah saatnya di mana Cinta dan kawan-kawan menghadiri pameran seni yang sudah dibicarakan di awal film. Dan as predictable as it can be, Rangga pun ketemu sama Cinta. Dimulai dari adegan Rangga memandangi Cinta dari kejauhan penuh keragu-raguan, dan Cinta yang lagi bengong ngeliatin salah satu karya seni yang dipamerkan.
"Sudah terlalu lama" kata Rangga yang akhirnya memutuskan untuk nyamperin Cinta.
Sebentar.
SEBENTAAAAAAAAARRRRR.
UDAH DIGANTUNGIN DAN DIPUTUSIN SELAMA 9 TAHUN, KATA-KATA PERTAMA YANG KELUAR ADALAH "SUDAH TERLALU LAMA"??? ASSALAMUALAIKUM KEK, HAI CINTA APA KABAR DAH LAMA NICH GAK AYO KEK, APE KEEEEEK!
*gemes*
Cinta pun kaget dan jutek seada-adanya sama Rangga. Padahal saya yakin seneng tuuuuuh Cinta ketemu Rangga tuuuuuh pake segala gengsi jutek ala ala~
*dimutilasi pake pinggiran flyer pameran*
Ternyata skenario Rangga dateng ke tempat pameran yang sama bukanlah asas serendipity alias kalau jodoh nggak kemana, ternyata Karmen yang menghubungi Rangga untuk dateng ke pameran. Karmen ini ternyata diem-diem ember mulutnya, ya. Sampe di villa, Cinta pun ngambek dan marah sama Karmen dan mereka terlibat pertikaian. Tapi akhirnya emang dasar si Cinta perempuan metropolis masa kini yang gede gengsi tapi diem-diem kangen juga sama Rangga, dia pun memutuskan untuk menemui Rangga (dan baikan sama Karmen, pastinya) walaupun hanya sebentar dan Cinta berjanji akan menyusul kawan-kawannya jalan-jalan. Intinya, rencana Cinta adalah dateng ke coffee shop, dapetin closure dari Rangga, kelar. Habis itu Cinta akan nyusulin teman-temannya dan have a good girls' time.

Adegan berikutnya adalah Cinta yang lagi siap-siap mau ketemu Rangga. Kalo di AADC pertama, adegannya adalah Cinta yang ngobrak ngabrik isi lemari buat milih baju apa yang pas dipake untuk ketemu Rangga. Nah kalo di AADC 2 ini, Cinta sibuk milih lipstik mana yang mau dipake untuk ketemu Rangga. Selain menggambarkan perempuan masa kini yang milih lipstik buat ngedate pun pake sholat istikharah dulu, Cinta lagi nggak di rumah jadi nggak bisa ngobrak ngabrik isi lemari baju. Daripada dia ngobrak ngabrik koper dan harus ngeberesin sendiri, ada baiknya dia ngobrak ngabrik make up kit aja yang beresinnya gampang.
*dicoreng-coreng pake lipstik merkuri semuka-muka*
Akhirnya Cinta pun ketemu Rangga di salah satu coffee shop di Jogja. Dan dialog legendaris yang akhir-akhir ini bertebaran di timeline Twitter maupun Path saya pun akhirnya saya saksikan sendiri.
"Cinta, yang saya lakukan ke kamu itu nggak adil"
"Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu *pause 2 detik* JAHAT"
WOELAH MBAK CINTAAAAAAAA NAPSU AMAT NGOMONG JAHATNYA MBAAAAAK. Ternyata digantungin plus diputusin 9 tahun lamanya bisa melatih skill dramatisasi ya, Bok. Cinta dan Rangga pun ngobrol. Suasana pelan-pelan mulai mencair. Cinta yang awalnya jutek dan nyinyir pun sudah mulai meramah. Nggak heran sih, saya aja kalo jadi Cinta dihadapin sama Rangga yang walaupun agak kucel namun tetap kharismatik itu juga bakalan luluh. Jangankan nyinyir, mendenguspun kutakberdayaaaaa~
*emang dasar kamu anaknya mudah, Anita*

Namun Cinta harus mengakui kalau dia sudah tunangan sama Trian karena Rangga ngeliat cincin bertengger di jari manis Cinta. DIH SAYA MAH KALO JADI CINTA SAYA SIMPEN ITU CINCIN DI DALEM DOMPET NGAPAIN DIPAKE-PAKE PAS LAGI KETEMU MANTAN.
*sungguh, bukan pengalaman pribadi*
*ditabrak Honda Civic*
Cinta dan Rangga lanjut ngobrol di coffee shop, saya masih nungguin kenapa Rangga mutusin Cinta begitu aja, tapi kemudian Rangga ngomong....
"Saya akan jelaskan, tapi sambil jalan-jalan, yuk"
LAH?
Rangga akhirnya menjelaskan ke Cinta kalau alasan dia mutusin Cinta gitu aja karena pas Cinta lagi liburan ke New York sama orang tuanya, bapaknya Cinta ngebisikin Rangga untuk cepet-cepet selesaikan kuliahnya, abis itu pulang dan cari kerja di Jakarta aja, kasian Cinta nunggu kelamaan. Sementara pada saat itu Rangga kuliahnya lagi nggak keru-keruan dan dia pun merasa tidak bisa membahagiakan Cinta makanya dia mutusin Cinta. Sungguh campur tangan orang tua dalam hubungan anak muda mempengaruhi jalannya kisah mereka.
*tepok tangan*
*sekali lagi, bukan pengalaman pribadi* 
Saya pun ikut merasa lega karena akhirnya Rangga menjelaskan alasan dia mutusin Cinta, walaupun menjelaskannya di.....gang.
YAELAH CAPEK-CAPEK NGAJAK MANTAN KETEMUAN DI COFFEE SHOP BAGUS INTI PEMBICARAANNYA KOK MALAH DI GANG??
*nangis sambil minum Aqua yang placement-nya lumayan obvious*

Cinta dan Rangga lanjut ke tukang rental mobil dan Rangga memutuskan untuk menyewa sebuah.....Suzuki Katana.
Sebentar.
SEBENTAAAAAAAAAAAR.
EMANG RANGGA SEBOKEK ITU SAMPE NGGAK BISA NYEWA AVANZA ATAU XENIA, GITU? KENAPA HARUS KATANA KENAPAAAAAAAA?? Saya jadi mikir kalo yang bayar bill di coffee shop tadi adalah Cinta, dibekali oleh transferan Trian yang diberikan tiap bulan.
*ditabok bill*

Rangga dan Cinta sempat ada disagreement dan Cinta jadi ngambek dan nampar Rangga. Setelah salaman dan dialog dramatis,"Good bye, Rangga", Cinta pun memutuskan untuk melangkah pergi. Namun beberapa detik kemudian, Mbak Cinta balik lagi ke Rangga. LAH? Walaupun Cinta gede gengsi, namun skill jaga gengsinya ternyata tidak terlalu tinggi. Kalah kamu sama mantan saya, Mbak!
*ditabrak Honda Civic untuk yang kedua kalinya*
Singkat kata, Cinta dan Rangga jalan-jalan keliling Jogja.
SEMALAMAN.
Padahal kan rencananya Cinta cuman akan menemui Rangga sebentar abis itu lanjut having good girls time sama temen-temennya. Emang ya, manusia boleh berencana, kharisma Rangga  yang menentukan.
*geleng-geleng kepala sampe copot*
Namun pemandangan Jogja emang nggak pernah salah sih, ya. Se-cheezy apapun ngambeknya Cinta ke Rangga, ketutupan sama pemandangan Jogja yang mempesona. Sempat nonton kayak puppet show kecil-kecilan gitu di Jogja juga, dan itu pun memanjakan mata saya. Ah, Jogja :')
*kemudian pandangan menerawang ke luar jendela*
*kangen saya nggak, Tan?*
*ngomong sama mantan*
*ditabrak Honda Civic untuk yang ketiga kalinya*

Trian yang bertindak sebagai pacarnya Cinta pun sempet nelponin Cinta dan temen-temennya yang tentu saja nggak diangkat. Saya sih kalo jadi Trian bakal agak senewen dan tanpa tedeng aling-aling nyamperin Cinta ke Jogja, namun nyatanya, tidak. Berarti cocok ini namanya Trian. Karena dia adalah pacar yang pengerTrian. APEH.
Sampai akhirnya, Cinta dan Rangga mendatangi Rangga's favourite spot. 
Tempatnya adalah.....
Sebuah bangunan tua.
IYA, MEREKA KE BANGUNAN TUA KOSONG MALEM MALEM. MAU NGEDATE APA UJI NYALI, MAS RANGGAAAAA?
Saya sih kalo jadi cinta udah pesen Uber terus kabur ninggalin mantan yang ngajak gelap-gelapan.
Juga, Rangga ini kan lama di Amerika ya, tapi dia hapal aja gitu spot-spot bagus di Jogja. Saya curiga kalo Mas Rangga ini sempat jadi tour guide di Jogja di tengah-tengah liburan semesternya waktu kuliah buat ongkos bertahan hidup di Amerika.
*dilindes pesawat untuk yang kedua kalinya*

Ternyata, alasan Rangga untuk ngajak Cinta jalan-jalan ke bangunan tua inipun karena ada spot bagus yang terletak di rooftop bangunan itu, yang cocok buat.......liat sunrise.
YAELAH UDAHLAH DIAJAK BEGADANG SEMALEMAN DI GEDUNG TUA MANALAH BANYAK NYAMUK DINGIN HUJAN BECYEK GA ADA OJYEK CUMAN BUAT LIAT SUNRISE? 
Fix, saya kalo jadi Cinta udah pulang ke Jakarta dan minta dinikahin saat itu juga sama Trian.

Setelah liat sunrise, Cinta pun diantar pulang ke Villa sama Rangga.
Satu hal yang menjadi fokus saya, Cinta pas ketemu Rangga dandanannya casual sekali. Kaos, celana khaki, dan sneakers putih. Tapi walaupun udah dipake jalan-jalan keliling Jogja dan naik-naik bukit yang pastinya menginjakkan kaki di tanah merah, sepatunya Cinta tetap putih. Sungguh luar biasa, beli di mana sepatu kayak gitu, Mbak Cinta? Apa jangan-jangan beberapa jam sekali Cinta rajin mengoleskan Bayclin di sepatunya maka sepatunya tetap putih berkilau bagaikan mutiara? Hanya Tuhan yang tau jawabannya.

Sebelum masuk villa, Cinta sama Rangga ciuman.
Udah gitu aja.
Because it's predictable enough, don't you all know that?

Cinta dan kawan-kawan pulang ke Jakarta, back to reality, kalo kata kebanyakan kaum urban jaman sekarang. Di Jakarta, Cinta dijemput sama Trian pake mobil mewah. Mungkin di dalam hati, Cinta bersyukur habis-habisan karena AKHIRNYA DUDUK DI KURSI MOBIL YANG EMPUK LAGIIII. Dan Rangga pun mengunjungi ibunya di Jogja. Sukma sang adik tiri yang membukakan pintu girang bukan main ngeliat penampakan Rangga di rumahnya dan memeluk Rangga. WOELAH BISA AJE LU BOCAH.
*sirik*
Kehidupan kembali normal. Cinta dengan galerinya dan pacarnya yang pengusaha kaya, juga Rangga yang.....nge-LINE Cinta dan ngajak ketemu. 
Sebentar.
SEBENTAAAAAAAARRRRRR.
KENAPA KAGAK DARI DULU ELU NGE-LINE-NYA, MALEEEEEEEEEEHHHH???
Supaya nggak kesel, mari kita coba pikir positif dan mikir kalau Rangga nggak tau ID LINE-nya Cinta. Mungkin Cinta nggak pake nama aslinya buat ID LINE, mungkin dia pake nama alay, seperti misalnya, CinTa_CeLaLu_CendiLi.
*digebukin maskot LINE*

Rangga ngajak ketemu, Cinta tidak menggubrisnya, tapi kepikiran pasti. PASTI. Udahlah Mbak Cinta, saya juga pernah ngalamin hal kayak Mbak Cinta, tapi habis itu disuruh block sama pacar saya waktu itu jadinya nggak ketemu.
*ditabrak Honda Civic untuk keempat kalinya*

Namun mungkin karena gemes, Rangga pun akhirnya nyamperin ke galerinya Cinta. Setelah dijudesin sama Cinta, Rangga pun pergi keluar galeri dan meninggalkan Cinta, namun......papasan sama Trian.
NAHLOH NAHLOOOOOOHHHH~~
Trian pun minta penjelasan ke Cinta. Saya udah nebak, Cinta pasti berasa cantik banget didatengin dua laki-laki begini. Cinta baru mau buka mulut untuk menjelaskan, dan.............
Adegan berpindah di mana Cinta nyetir ngebut-ngebut di tol.
Saya ngecek tiket saya. Ternyata saya masih nonton AADC 2, bukan Fast Furious.
*dipelototin Joe Taslim*
*meleleh*

Ternyata Cinta ngebut-ngebut di jalan tol itu karena mau nyusulin Rangga ke airport. Kilas balik ke AADC 1 di mana Cinta nyusulin ke airport disetirin Mamet dan ditemenin temen-temennya, kali ini dia nyetir sendiri. Rangga ternyata nungguin Cinta sampe muncul announcement last call, namun Cinta nggak dateng-dateng. YEEEEEEEE NUNGGUIN TUUUU MAU CIUMAN LAGI DI AIRPORT KAYAK JAMAN DULU TUUUUU~
*ditabok*
Cinta ternyata nggak dateng, sodara-sodara. Karena dia hampir nabrak truk di jalan tol. Yah, gagal deh ciuman di airportnya. Padahal saya yakin Cinta udah pake lipstik yang kissproof tuh.
*dilelepin di pabrik lipstik*

Rangga pun pulang ke New York dan......naikin gajinya Donna. Mungkin waktu ketemuan sama Cinta di coffee shop Jogja dia nanya-nanya gaji waitress di sana berapa, terus merasa iba, dan naikin gajinya Donna. Donna pun happy sekali dan meluk Rangga WOELAH BISA AJE NENG DONNA.
*sirik*
Di tengah moment Donna-yang-lagi-happy-karena-naik-gaji-dan-meluk-meluk-Rangga inipun datanglah.............Cinta.
WOOOOOOOOOOOOOW PREDICTABLE SEKALI!
Dan layaknya perempuan ngambek pada jaman sekarang ini, Cinta pun pergi, namun kali ini nggak balik lagi. Disusulin sama Rangga dan dijelaskan kalo mbak-mbak brunette yang dia peluk adalah karyawannya, Cinta merasa lega dan mereka pun ciuman.
YES AKHIRNYA CIUMAN LAGI UWOUWOOOOO~
Dan seperti yang sudah diperkirakan, Cinta dan Rangga pun kembali bersama dan mereka live happily ever after :')
*menangis*
*bukan menangis haru, namun menangis patah hati karena Rangga jadinya sama Cinta, bukan sama saya*
*APOSE ANITAAAAAAAAAH*

***

Menurut saya, AADC 2 ini sungguhlah memanjakan, tapi nggak memuaskan. Kenapa? Karena untuk bentuk reuni setelah 14 tahun, film ini punya porsi yang pas: persahabatan dan percintaan. Dian Sastro, Sissy Priscilla, dan Adinia Wirasti nggak berubah chemistry dan kecenya bahkan setelah beratus-ratus purnama. Nicholas Saputra walaupun menurut saya agak berantakan rambutnya (saya sih pengennya dia pake pomade aja biar rambutnya rapihan dikit) namun kharismanya tetap irresistible, mungkin inilah yang disebut dengan unconditional love. Namun menurut saya konfliknya kurang banyak. Love-hate relationship Cinta dan Rangga lebih 'dalam' di AADC pertama. Tapi tetap, kalo diajak dan dibayarin saya akan mau nonton AADC 2 ini untuk yang kedua kalinya. Salut sama Miles Films yang akhirnya mewujudkan cita-cita para penostalgia ini ke permukaan. 

Okay, folks. Demikian #ReviewnyahToskah kali ini, sampai jumpa pada review-review penuh spoilers berikutnya!
*menghilang di balik punggung jantan Nicholas Saputra*
*disepak*
Have a great day!