21 January 2012

The Chaos of Mr. Shiny Hair

God will never sleep to keep life to be always fair.
Kenapa saya nulis ini? Because someone just fucked my head off.

Jadi ceritanya, bos saya akan melakukan business trip dengan salah satu orang dari Principal, sebut saja Mr. Shiny Hair. Rute awalnya adalah India (Negaranya Mr. Shiny Hair) - Malaysia - Bali - Colombo, lalu Mr. Shiny Hair akan kembali ke kantor principal di Miami.
Dari akhir Desember Mr. Shiny Hair udah ribet minta tiket pesawat dan nanyain jadwal meeting bla bla bla tanggal 4 February.
Saya yang menerima instruksi plus diburu-buru sama Mr. Shiny Hair karena alasannya untuk visa bla bla bla, langsung terbirit-birit ngurusin tiketnya. Plus, Mr. Shiny Hair ini bawel banget, TAPI mbok ya kalo emang ngeburu-buru karena alasannya buat visa, mbok yo terima aja itinerary dan flight-nya apa aja as long as itu business class, kan. INI ENGGAK DONG. Dia yang nentuin mau flight apa aja dan jam berapa, dan teteup ya bok, mintanya business class. Saya dan salah satu senior saya yang lebih paham soal ticketing udah kalang kabut dan akhirnya tiket ribet itu selesai. Untuk dibaca aja, harga tiket untuk dia seorang aja sampe US$ 7,000. Hotel di semua tempat yang dia mau kunjungin juga udah beres, sampe saya sempet pesenin kalung bunga buat dia dan bos segala saking semua udah selesainya.

TAPI KEMUDIAN..

Saya merasa ada yang janggal karena saya nggak tau apa-apa tentang meetingnya dan persiapannya sudah sampai mana. Ternyata oh ternyata..
MEETING SCHEDULENYA BELOM DI-ARRANGE AJA GITU, SODARA SODARI SEKALIAN YANG BERIMAN DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR!!
*tembak senapan angin kentut ke udara secara membabi buta*
Bos saya bilang yang harus arrange semuanya adalah salah satu bos saya yang lainnya, yang notabene sekarang masih berdomisili di vietnam. Akhirnya dengan hati dag-dig-dug saya tanya dong ke bos saya yang satu lagi(Sebut saja Mr. Kindhearted) tentang bos itu DAN TERNYATA BELIAU BELOM PERNAH MENGHUBUNGI PIHAK YANG MAU KITA AJAK MEETING.
Daradam daradam.
Akhirnya, guess what?
Yes, you are damn right, people. Saya yang memulai semuanya. Dari awal, dari nol.

Komunikasi berjalan dengan lancar, mereka udah tau maksud dan tujuan e-mail saya untuk ngajak musyawarah untuk mufakat meeting. Sampai akhirnya, kita tibalah pada masa pengaturan jadwal..
*tarik napas*
*minum air putih*
Yang mau minum air putih, silakan. Yang mau pesen es jeruk, saya nitip satu.
*disambit es balok*
Nah. Bisa kita lanjut?
Tibalah saya dan sekretaris pihak sono mengatur jadwal. Sesuai tiket tujuh ribu yu-es-dollang yang sudah di-issued, saya sampaikanlah dengan rendah hati gemah rimpah lohjinawi Tut Wuri Handayani kalau meetingnya gimana kalo tanggal 4 February aja, Mak Cik..
You tau apa yang dia jawab?
"Sorry, Anita. 4th of February is Saturday, and we're closed every weekend"
...
......
.............
*hening*
*tenggak obat nyamuk*
*senggama, eh, sendawa*
*kemudian suara saya menjadi seindah Rihanna. Ya enggaklah, bencong!*
SE-SIMPLE ITU JAWABAN MEREKA, SESINGKAT ITU SAYA MERASA SAYA AKAN TURUN BERO!!

Anjisss, gue udah mengalami keribetan seharga tujuh ribu yu-es-dollang dan roaming-an pulsa telepon dari Mr. Shiny Hair tapi malah gak jadi???!!
Akhirnya, dengan berat hati saya sampaikan alasan sejujur-jujurnya sama Mr. Boss, dan beliau memaklumi. Nah, sekarang kita lanjut ke.......ngomong sama Mr. Shiny Hair.
Ceritanya, saya menyampaikan alasan pembatalan meeting sediplomatis mungkin. Dan seperti yang sudah kita perkirakan.........yes, dia membuat jadwal sendiri(lagi), dengan itinerary dan pemintaan tiket yang berbeda.
...
MENURUTLOOOOOOOOOOOO????!!!

Intinya, saya dan senior saya di kantor kalang kabut ngurusin tiket. Karena saya nggak terlalu ngerti soal re-fund dan re-route ticket bla bla bla, saya kebagian peran pasang badan kalo Mr. Shiny Hair udah ribet nanyain tiketnya.
Bener kan. Makin ribet.
Dia makin ngeburu-buru tiket bahkan waktu ngopi saya sama temen-temen saya "digangguin" sama teleponnya dia minta tiket dipercepat prosesnya.
LO PIKIR BAPAK GUE YANG PUNYA PESAWAT?! Kalo mau naik Perkutut Airlines mah udah gue kasih first class pake dayang-dayang! Oh tentu saja saya ngomongnya dalam hati, kalo dia nanya "What is Perkutut, Anita?" kan saya ribet lagi njelasinnya.
Akhirnya saya take over komunikasi sama Mr. Shiny Hair ke Mbak senior saya yang lebih expert tentang tiket, dan beliau lah yang nanganin kebawelan Mr. shiny Hair tentang tiket ini. Sampe tadi pun saya ke kampus buat ngurusin wisuda, semua Bos saya nelpon, nanyain tiket. It's goatdamn Saturday, if I'm not mistaken. Well..
Sampe tadi akhirnya setelah sepotong paha atas ayam A&W berenang-renang bahagia dengan root beer di dalam perut saya, saya menelepon Mbak Senior, mem-follow up gimana keadaan pertiketan Mr. Shiny Hair, dan dia jawab,
"Udah, Nit. Akhirnya, angka selesai di US$ 27,000"
Walaupun melotot liat angkanya, tapi saya rasanya mau sujud syukur karena akhirnya belenggu dan segala drama yang kalo dibikin sinetron mungkin akan bikin Nikita Willy jadi siswa sesungguhnya karena rating sinetronnya anjlok.
Ayam A&W pun rasanya ikut bergejolak di dalam perut saya. No, saya nggak lagi hamil anak ayam.

Tapi kemudian........
Ada SMS dari Mbak Senior. Isinya:
"Bos tadi telpon aku ketawa-tawa, Mr. Shiny Hair nggak mau sama tiket yang itu. Selasa aku disuruh cari lagi tiket sesuai apa yang dia mau"
.............
*hening*
WHAT.
THE.
FUCK??!!
PADAHAL KAN KITA JADI RIBET SENDIRI KARENA JADWAL YANG DIA MINTA, SEKARANG GILIRAN UDAH DITURUTIN MALAH NGGAK MAU?!! BOCAH MACEM APEEEE NI SI MISTER SHINY HAIIIIIRRRRRRRR?????!!!
*kelojotan nggak karuan*

Well..
Saya cuman bisa bales..
"Mbak, aku baru mau ngajakin kamu makan siang konro bakar buat perayaan kita selamat dari jeratan Mr. Shiny Hair......"
dan sekarang,
saya cuman bisa tersenyum miris.
Ada ya orang yang bisa seenaknya ngabisin duit orang lain sampe segitunya tanpa rasa bersalah. Kalo Bos saya sekali bersin keluar seribu yu-es-dollang mah gapapa. Nah ini?
Yah, mari kita doakan saja, semoga Mr. Shiny Hair diampuni segala dosanya, disadarkan hatinya bahwa it's all about the money, all about dum-dum-durum-dum-dum......eh, kenapa ini jadi nyanyi? Kan ceritanya saya mau mellow karena saya nggak tega sama bos saya dirugiin sampe segininya..
*disetrum gitar listrik*

Begitulah, para pembaca yang budiman dan budiwati,
I'll keep you updated tentang apapun hasilnya nanti.
Sekarang, saya mau cancel beberapa hotel yang kemaren udah di-reserve bahkan dibayar kemarin gara-gara Mr. Shiny Hair ngeburu-buru karena mungkin dia lagi kebelet. Iya, kebelet morotin duit orang.
See you later at the next post, readers! Selamat malem mingguan! Ciii....Luuukkk..Baa! EEMMMMUUUAAAAAHHHHH!!
*pembaca pada muntah semua*

311 - Love Song [Cover]


Ini saya, abis ngerekam suara sendiri nyanyiin Love Song-nya The Cure (bukan 311 kayak yang di link). Nggak pake di-edit, dan one take session. Enjoy :D

Martabak Keju

pic was taken from here
I simply love this picture.
Do you know how this dog feels?
Is he smiling?
Don't think so.
Is he going to cry?
There's a possibility.
Is he mad?
Hmmm... Lemme tell you bout my thought about this later.
.....
Oke, ribet.

Kamu tau apa yang ada di pikiran saya?
Martabak keju.
Dengan adonan yang tidak terlalu manis, tapi kejunya tebal. Ada lelehan mentega di dalamnya, dengan asap yang masih sedikit mengepul karena martabaknya baru matang. Ditambah lagi, dengan udara dingin karena sekarang sedang hujan.
Minumnya, kopi hangat.
Kalau untuk saya, tidak pakai gula. Tidak masalah kopinya tidak manis, pasti kan sudah dapat manisnya dari aura saya yang emang dari sananya manis martabak kejunya.
Duduk di sofa malas, di depan televisi menonton apa saja yang sedang ditayangkan, nggak jadi masalah. Yang penting martabaknya, bro!
*elus-elus perut*

Udah, segitu aja, sih..
Saya iseng aja nulis begini, mau bikin pembaca ngiler sama martabak imajinasi saya. Nggak nyambung sama foto di atas? Emang. Biarin. Wleeek.
Udah, ya. Selamat ngiler kepingin martabak!
*kabur*
*disambit sekotak martabak keju*
*balik lagi*
*mangap selebar-lebarnya*
*lumayan, martabak keju gratis*

08 January 2012

Kamu, HS.

Aku melepas genggaman tanganmu, bukan untuk mencari tangan lain.
Aku hanya tidak ingin kamu menggenggam tanganku dengan kekhawatiran,
dengan rasa tidak nyaman,
bahkan ketakutan.

Aku berhenti menyenderkan kepalaku di bahu hangatmu, bukan untuk berpindah ke bahu yang lebih hangat.
Aku hanya tidak ingin kepalaku yang besar ini terasa berat bagimu,
mulai membebanimu,
bahkan menyakitimu.

Aku tidak lagi mengecup bibirmu yang menenangkan, bukan untuk menenggak obat penenang.
Aku hanya ingin sendiri,
bermeditasi dengan caraku sendiri,
tanpa kamu harus merasa merugi.

Jika sekarang kamu menemukan aku dengan yang lain, bukan karena kamu tidak cukup bagiku. Bukan.
Bukan aku tidak lagi menyayangimu,
bukan aku tidak lagi ingin ada di dalam pelukanmu,
tapi aku ingin membuat kamu membebaskan dirimu sendiri,
untuk mencari perempuan yang tidak lebih rumit dari aku.

Aku tidak ingin berbicara tentang dia.
Karena bukan dia yang ada di tengah-tengah kita.
Bukan dia yang menyebabkan aku melakukan semua ini.
Bukan dia yang harus disalahkan.

Aku hanya menginginkanmu bahagia tanpa aku dan seluruh kerumitanku. Aku ingin kamu bahagia dengan sederhana. Itu saja.

Kaca Mata

pic was taken from here

Akan ada saatnya, kamu harus melihat dari kaca mata orang lain.
Bagaimana dunia terlihat baginya,
secerah apa pelangi untuknya,
semengagetkan apa petir dan segelap apa langit mendung menurutnya.

Kadang kamu akan merasa hidupmu tidak istimewa, biasa saja, datar, dan tidak menyenangkan.
Saat itulah kamu harus ganti kaca mata.
Observe, anaylize, then choose.
Kaca mata baru seperti apa yang akan kamu kenakan untuk membuat hidupmu terlihat berbeda.
Tidak harus dengan yang mahal, mewah, ataupun bertahtakan batu jenis apapun.
Yang sederhana dan murah pun kalau kamu nyaman memakainya, akan membuat duniamu lebih cerah dan berwarna.

Kamu, tidak harus memaksakan kehendakmu akan penglihatanmu.
Bisa jadi kaca mata orang lain dengan kesederhanaan memiliki fokus yang lebih tajam pada detail, tidak hanya garis besarnya seperti yang selalu kamu lihat saat ini.

Saya, tidak sedang mencoba untuk mengajarkan,
hanya membagi pemahaman saya terhadap apa yang pernah saya alami.
Bagi kamu yang masih belum mengerti,
saya sarankan untuk berbagi,
kaca mata seperti apa yang kelak kamu kenakan nanti,
untuk membuat hidupmu lebih berarti.
:)