01 April 2013

#ReviewnyahToskah: Breaking Dawn, part 2

pic was taken from here

Ih, keren banget ya foto pembukaan saya. Ada sesosok laki-laki dengan soft-lens ala ala girlband Korea, sesosok perempuan yang nahan ngantuk sambil mangap, sama anak perempuan yang lucunya naujubilah namun blush on-nya ketebelan.
Yes you're right, people. Kali ini saya akan menulis lanjutan dari Review yang ini. Yaituuuuu...........
*JENG JENG*
THE TWILIGHT SAGA: BREAKING DAWN PART. 2!!
*terdengar sayup-sayup bunyi lolongan serigala*
Anyway, this gonna be a very long post. So, I've warned you and here we go.

Ih gila ya. Setelah bertapa selama lima hari kerja dan libur pada Sabtu-Minggu, saya akhirnya menulis juga review ini dengan sepenuh jiwa raga. Pertama kali nonton film ini, terdapat pepohonan di hutan yang indah, kabut-kabut, danau yang membentang, pake segala ada merah-merah di screen macam darah juga.. Sampai akhirnya saya klik pause dan liat lagi nama file-nya. Ini Breaking Dawn apa James Bond yang saya tonton? MIRIP BENEUR ITU OPENINGNYAH!
*brb ngecek ulang, jangan-jangan entar ujung-ujungnya saya nulis review James Bond*
*Oh aman, Breaking Dawn. BAIKLAH!*

Setelah kira-kira sewindu bagian intro film itu berjalan dengan dramatis dan membuat deg-degan juga excited (ceritanya), akhirnya bagian intro itu berujung pada.......................Bella Swan melek, dengan mata merah.
GUE LAMA-LAMA NONTON INTRO YANG KAYAK TELENOVELA UJUNG-UJUNGNYA CUMAN DIKASIH LIAT MATA MERAH KARENA IRITASI RINGAN? INI FILM VAMPIRE APA IKLAN OBAT TETES MATAAAA?
*menangis tersedu, mulai menyesal menonton film ini*
Namun karena saya orangnya berpegang teguh pada komitmen dan juga Tut Wuri Handayani, saya terus menonton film ini dengan perasaan haru.

Bella Swan melek dengan mata merah karena iritasi ringan, sang suami, Edward Cullen pun bahagia bukan kepalang, sehingga kalimat pertama yang diucapkannya ketika mengetahui Bella hidup lagi adalah........
"So beautiful"
PRET. GOMBAL.
Saya mah kalo jadi laki-laki terus istri saya hampir mati tau-taunya idup lagi bakal bilang, "ALHAMDULILLAH YA ALLOH BINI GUE IDUP LAGIIIIIIIIHHH!" kemudian lari keliling halaman dan melakukan pengumuman di mesjid. But well, this is a movie, no?
Lanjut.

Terdapat adegan Bella menjadi sangat cantik dan aduhai dan seluruh mata vampir tertuju padanya dan bilang bahwa dia cantik, dan masuklah pada adegan bagian dia menunjukkan kekuatannya, dan ternyata, dia menjadi sangat cepat dan kuat, bahkan melebihi suaminya. Dan berlanjutlah adegan menjadi adegan lari-larian di tengah hutan. Loncat sana-sini gak kelar-kelar, dan kemudian Bella berhenti dengan..........keadaan dress yang tidak sobek sama sekali. SUNGGUH AJIGILE, PEMIRSA! Dia udah lari-lari keliling hutan, nyeker pula, dengan mini dress ketat yang kalo dipake jalan-jalan ke Mal di Jakarta sini pasti kita ditawarin bikin kartu kredit melulu karena dress itu terlihat mahal dan FEYBELOUS, masih tidak terdapat cacat. Saya yakin, kalo kena api itu dress gak akan kebakar dan kalo kesundut rokok itu dress gak bakal bolong. Kalau sudah begitu ceritanya, kali ini saatnya bilang.......
pic source
Oke. Mari lanjutkan menulisnya.
Setelah lari-larian di hutan dengan nyeker dan pake dress sakti, film ini kembali dilanjutkan dengan wacana-wacana tidak penting, sampai akhirnya ada satu dialog yang menarik perhatian saya, yaitu ketika si Bella ngomong....
"I was born to be a vampire".
*pause film*
*bengong*
*semedi, mencari apa arti kehidupan ini*
I MEAN, PLEASE DEH NENG BELLAAAAAAAAAAA. Orang mah dimana-mana pingin jadi presiden, dokter, istrinya dokter, oh wait, it's just me. Tapi kagak ada jugak yang kepingin jadi vampire! Perempuan sarap. Tapi kemudian, saya tetep lanjut nonton filmnya, sih. Udah kepalang download, sayang bandwidth saya. 
Kemudian terdapat juga adegan dimana Mak Bella tau kalau anaknya, si Renesmee, sudah di-imprints oleh Jacob si werewolf yang saya rasa dia keramas pake Sunsilk. Ya abis, tiap dia transform jadi serigala bulunya berkibar dengan indahnya diterpa angin. Kalah rambut saya yang baru sepunggung mah.
*kibas rambut*
*rontok*
Jadi si Mak Bella ini ngamuk ketika tau anaknya di-imprint. Oke, penjelasan tentang imprint-imprint-an ini bisa dibaca di sini. Terus digebukinlah itu si Jacob. Gila ya si Bella ini, udah begeng, masih aja ngegebugin anak orang. Lagian si Jacobnya juga batu amat sik. Gak dapet emaknya, anaknya dihajar, PAS BARU LAHIR PULA. Film sarap inimah :)))

Kemudian, mulailah adegan-adegan yang menceritakan dimana si Renesmee tumbuh besar dan tertangkap basah akan keberadaannya oleh Irina, tetangga sesama vampir keluarga Cullen. Emang dasar sifat dasar perempuan ya mau dia vampir mau manusia setengah dugong juga bakal rumpi juga. Ngadulah si Tante Irina ini ke Volturi, yang merupakan...............dewan Vampir.
*pause film*
*ambil wudhu*
*kentut*
*batal wudhu-nya*
MANGSUD GUWEH, KENAPA INI VAMPIR JADI ADA DEWAN-DEWANNYA SEGALAAAA? Jangan-jangan ada KPK-nya juga, dimana vampir-vampir yang korupsi darah akan dipenjara di kubangan gelap penuh butiran debu yang akan membuat matanya kelilipan setiap saat hingga dia buta. OH MY.
Sekarang saya jadi paham kenapa anggota DPR kita pake segala studi banding ke Eropa buat menggodok RUU Santet.
MEREKA GAK MAU KALAH SAMA VOLTURI!!
*OMG OMG OMG*

Tapi saya suka sih ngeliat Dakota Fanning jadi salah satu anggota dewan Volturi ini. Tetep stunning walaupun matanya merah. Entah karena iritasi ringan atau abis hangover semalem sebelumnya. Mabok darah choooy~

Maka mulailah tersebar berita kalau berita tentang keberadaan Dek Renes (iya, saya emang akrab sama dia) dan suspect kalau si adek ini anak immortal (baca penjelasannya di sini) which is buat para bapak dan ibu di dewan Volturi, sangat berbahaya dan harus dimusnahkan. Di sini mulailah para anggota keluarga Cullen kocar kacir melakukan pergerakan dengan mengumpulkan saksi mata (based on experience) kalau Dek Renes bukanlah anak immortal dan bahaya. Ada juga si Alice sama Jasper hilang tiba-tiba dari peradaban. Orang-orang curiga kalau Alice yang punya ability buat melihat masa depan dapet vision kalau akan terjadi sesuatu dan mereka mulailah mengumpulkan saksi tanpa si Alice dan Jasper. 

*adegan-adegan gak penting dengan pembicaraan membosankan berlangsung, lagi-lagi saya masih nonton film ini demi bandwidth saya yang sudah terbuang demi men-download film ini*

Segala persiapan telah dilaksanakan, termasuk pada kenyataan terburuk bahwa kalau Pakbapak dan Buibu Volturi tidak percaya dan mengatakan bahwa Dek Renes merupakan anak immortal, maka Dek Renes harus pergi yang jauh sekali meninggalkan keluarga tercinta, OH DAN TENTU SAJA DIDAMPINGI OLEH KAK JACOB. Bella nemuin orang yang udah ditunjuk Alice, namanya J. Jenks, yang kalo di Indonesia mah palingan udah dipanggil......PAK JEJENG :)))
Oke, lanjut.
Pak Jejeng ini memberikan segala macem dokumen palsu seperti passport untuk Dek Renes dan Kak Jacob. Saya bingung dapet darimana itu Pak Jejeng foto buat passport mereka berdua, ya. Mungkin sambil menyiapkan segala macam persiapan perang dengan Volturi, Dek Renes dan Kak Jacob mampir dulu ke M Studio buat foto box terus dikasihin ke Pak Jejeng ini. Jangan tanya kenapa saya tiba-tiba bawa-bawa M Studio ke postingan kali ini. Saya juga bingung.

Lanjut? Lanjout. 
Adegan-adegan lainnya yang gak penting berlanjut. Saya mulai nonton sambil guling-gulingan di kasur, eh ternyata saya guling-gulingannya kejauhan sadar-sadar udah di Bunderan HI aja. ENGGAK DEH SAYA BOHONG. Apa, kalau saya jujur pun kalian gak peduli? Baiklah.

Saya sebenernya nonton film ini cuman mau nungguin adegan berantem kongsinya Cullen sama Volturi aja. Saya pengen liat ini pemerintahan Volturi becus gak ngurusin vampir-vampir pembangkang macam begini. Sampai akhirnya datanglah ini rombongan Volturi ke daerahnya Cullen yang isinya salju semua. Yaiyalah salju, kalau isinya padang pasir jadinya entar malah film The Mummy *dililit perban*.
Mulai deh "persidangan"nya. Si Carlisle (aslik, kenapa si Stephanie Meyer kepikiran nama yang ribet begini sik?) nego untuk diskusi aja dan denger kesaksian-kesaksian dari orang-orang kalau Dek Renes bukanlah Immortal Child, dan dia setuju. TETEUP YA SI DAKOTA FANNING CAKEP BENEUR WALAUPUN DIA KERJAANNYA CUMAN DIEM AJA MACAM MANNEQUIN *belepetan iler sirik*.
Dimulai dari Edward, sampai akhirnya datanglah si Dek Renes menghadap Om Aro. Nah, Dek Renes ini punya cara untuk mengkomunikasikan pikiran dan memorinya dengan menyentuh pipi orang yang ingin di-share. Macam infra-red gitu ya kudu ditempel. Mungkin gedean dikit dia bisa pake bluetooth atau mungkin di-email aja, Dek Renes..
*dicaplok Edward*
Aro sempet terkejut a.k.a kaget dan tau kalau akhirnya si Dek Renes ini bukan Immortal Child. Tapi emang dasar anggota dewan bandit ya, dia bilang kalo Dek Renes ini Immortal Child setengah mateng. Vampir enggak, manusia juga enggak. Sama lah kayak emaknya jaman dulu, labil milih vampir apa werewolf.

Kemudian, Irina si Vampir rumpi dipanggil ke depan dan dianggap sudah berbohong sehingga dia harus menerima ganjarannya dengan kepalanya ditarik sampe copot. YAKALI. Horor beneur, Bang.
Kemudian terjadilah si Aro pidato betapa akan mengancamnya keberadaan Dek Renes jika dibiarkan, sampai akhirnya.........Datanglah Alice dan Jasper, yang langsung disergap sama bodyguard Volturi.
"I have the evidence that this child won't be a risk to our kind" kata Neng Alice yang fashionable ini. "Let me show you", katanya lagi. Aro tertarik dan mengizinkan Alice untuk dilepas. Alice berjalan maju ke Aro, kemudian............Jasper ditampar oleh salah satu bodyguardnya. TANPA ALASAN YANG JELAS. 
TERNYATA VAMPIR BISA JUGA BITCHSLAP GITU YA :)))))

Tapi emang dasar si Aro batu setengah modar, tetap aja dia mau si Dek Renes enyah dari peradaban, and Alice knows that. Sampai akhirnya, Alice ngasih aba-aba kalo Dek Renes udah harus kabur sama Kak Jacob, dan kaburlah mereka. Si Alice ditangkep, udah ada aba-aba mau dicopot juga kepalanya, si Carlisle maju dan melawan, larinya cepat dan lompatnya tinggi, Aro juga loncat tinggi (saya rasa ini mereka dulunya atlet lompat tinggi) buat menghadang Carlisle, dan tanpa ba-bi-bu, mereka berdua mendarat.........dengan kepala Carlisle di tangan Aro. LAH APA-APAAN INI SAYA TERAKHIR LIAT OM CARLISLE NAN GANTENG LOMPAT TAU-TAU PALANYA UDAH COPOT?!
*nangis gak rela*

Terdapat moment of silence dan shocked yang dipertontonkan, sampai akhirnya mereka semua lari dan.......berantem.
INI DIA YANG SAYA TUNGGU-TUNGGU DARI AWAL FILM!
Ironisnya, saya harus menonton hingga 3/4 film baru mendapatkan adegan yang saya inginkan. 
Najong lu, Steph.
*ngomong sama Stephanie Meyer*
*ikrib*

Saya seneng sih mereka milih lapangan salju buat tempat ketemuan *tsaelah ketemuan. Gak sekalian lo bilang tweet up, Anita?* dan akhirnya berantem. Jadi lega gitu space-nya, bebas berantem mau gaya apapun juga. Saya juga seneng sama adegan berantem-nya yang lebih terlihat kayak tawuran. TAPI RUSUH ANJIS TAWURANNYA MAEN COPOT-COPOTAN KEPALA! :)))
Ada lagi adegan dimana akhirnya si Alice maju buat ngebunuh si Dakota Fanning ini. Dengan bantuan ability-nya Bella buat jadi shield-nya Alice, si Dakota (dia jadi siapa sik di film ini? Saya lupa) gak bisa nyiksa Alice dengan ability-nya dan akhirnya diseretlah itu si Dakota buat dicopotin kepalanya............sama werewolf temennya Kak Jacob. LAH SAYA KAN MACAM KASIAN YA SAMA DEK DAKOTA INI. Udahlah dialognya dikit, eyeliner-nya agak belepetan, kepalanya harus copot pula :))))

Akhirnya Aro turun tangan. Dia lari ke arah Edward, Edward juga lari ke arah Aro. Sekilas adegan ini mirip adegan film India, memang. Tapi Bella juga lari ke arah Aro, mau nyerang, yang berakhir dengan, Bella ditendang sama Aro sampe mental. Edward dan Bella berpandang-pandangan, berpegangan tangan, dan terlihatlah cincin kawin mereka berdua. YA KAGAK GITU JUGA KALI, STEPH.
*kembali, ngomong sama Stephanie Meyer*
Terus si Edward sama Bella bersatu dengan kekuatan cinta mereka melawan Aro, dan as expected, itu kepalanya si Aro bisa dicopot dengan sempurna dan kemudian dibakar sama Mak Bella. Gak sekalian itu disate, Mak?

Banyak nyawa yang melayang demi membela Dek Renes ini. Saya sempat menitikkan airmata ketika ada beberapa tokoh yang metong a.k.a wafat, tapi saya terus menonton film ini dengan nafsu dan interest yang terus meningkat, sampai akhirnya muncul adegan.....................................................kalau itu semua hanyalah vision yang diberikan sama Alice ke Aro.
"Dear ones, there is no danger here. We will not fight...today" kata Aro bilang begitu.
*hening*
*pause film*
*mendaki puncak gunung Kilimanjaro*
*Kemudian berteriak kencang, WHAT THE FUUUUUUUUUUUUUUCCCCCCKKKK??!!*
SAYA UDAH CAPEK-CAPEK DOWNLOAD MENGERAHKAN SEGENAP SPEED INTERNET DAN BANDWIDTH DEMI NGELIAT FILM YANG KATA ORANG-ORANG BAGUS NAMUN KEMUDIAN SAYA YAKIN MEREKA KETIDURAN PAS NONTON DI BIOSKOP LALU HANYA MENDAPATKAN TONTONAN SAMPAH SEPERTI INI?!

TUHAN, SAYA SALAH APAAAAAAAAAAAAA??!!
*menangis meraung, masih di puncak gunung Kilimanjaro*

Dewan Volturi balik ke asalnya, The Cullens dkk hidup tenang nan bahagia, dan terdapat adegan dimana Dek Renes say goodbye sama para vampir lainnya yang bertindak sebagai saksi, kemudian muncul Mak Bella dengan pakaian seadanya dan cepolan rambut yang berantakan, persis kayak habis ngepel rumah sekomplek, lengkap dengan pos RW-nya.
*menghela napas panjang, pasrah*
Suka-suka elo lah, Steph, atau siapapun stylist-nya Mak Bella. Ini kan pelem ya pelem elo, gue mah tinggal donlot terus nonton, terus menitikkan air mata. Bukan, bukan karena terharu, tapi karena sedih bandwidth gue kebuang buat download film gak keru-keruan begini.
*lanjut nangis*
*ngepel lantai pake kebaya*

Off to bed, readers. Semoga Breaking Dawn part 2 ini menjadi pembelajaran bagi para insan film sejagad raya untuk tidak menjadikan pemeran utamanya terlihat seperti pemeran pembantu. Wassalam.