Memasuki bulan ke-11.
Bukan, bukan kehamilan ataupun pelunasan cicilan.
Tapi bulan ke-11 dari hubungan saya dan pacar saya. Oh mari bersama-sama kita panggil dia si Om. Kenapa? Karena dia sudah om-om mwahahahahaha.
*dijewer*
Ya, saya menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang usianya terpaut lumayan jauh dari saya, 15 tahun. TAPI KATA TEMAN-TEMAN SAYA YANG KELIATAN TUA MALAH SAYA BUKAN DIA.
*tenggak obat anti aging, sepabrik*
Wow, hampir setahun.
I must say, hubungan ini adalah hubungan serius pertama yang saya jalani.
Bukannya saya bilang hubungan kemarin-kemarin saya main-main, tapi saya merasa hubungan ini adalah hubungan yang paling......memutar otak.
*menghela napas panjang*
Kenapa gitu? Iyalah, saya kan nggak punya otak, berpikiran cetek dan apa-apa dihadapi secara emosional. Sementara itu dia sudah lebih dewasa dari saya dan pola pikirnya pun sudah jauh ke depan, ya ngebul lah kepala saya kalo harus ngadepin dia.
*kipas-kipas kepala*
*kebakaran*
Tapi dengan perbedaan yang sepele tapi mendasar seperti itu, bukan berarti kami terus-terusan berantem. Ada beberapa hal dari dia yang menjadi favorit saya. Diantaranya:
1. Tepat waktu.
Saya adalah tipe orang yang janjian jam 3, baru siap-siap jam 3. Sementara dia adalah tipikal yang janjian jam 3, sampe depan rumah saya nglakson din din ya jam 3 teroreroret. Kelar gak tuh idup guweh? Jadi sudah bisa ditebak, di awal-awal hubungan kami, dia banyak manyun karena menunggu dan saya banyak gak mandinya karena buru-buru MUAHAHAHAHA.
*diselepet*
2. Perfectionist
Apa-apa harus sempurna, bersih, dan in control. Saya yang emang dari dalem darahnya mengalir sifat doyan ngatur sana-sini merasa sangat terbantu dengan kehadiran dia yang juga mau ikut turun tangan dalam hal-hal yang kami kerjakan. I honestly amazed dengan sifat dia yang satu ini. Dimana-mana mah laki tinggal duduk manis aja terima hasil, perempuan yang rempong. Tapi saya justru merasa sangat terbantu dengan sifat si Pacar yang satu ini. Saya tinggal ngingetin aja dia yang ngerjain MUWAHAHAHAHA.
*digetok*
Boong, deng. Saya tetep ngerjain pekerjaan yang seharusnya, namun tentu saja di bawah supervisi dia. He helps me, a lot.
3. Affectionate
Perempuan mana yang ga suka dipeluk sambil dicium jidatnya? Mood sebeleberan apapun pasti akan hilang seketika. Nah, pacar saya adalah tipikal yang kayak gitu. He's not into flowers and little surprirses and romantic things yang kalian para perempuan mainstream kebanyakan pikirkan. Saya cukup bilang,"AKU LAPEEEEEER" ehm, maksud saya, "I'm having a bad day". Maka dia akan pasang kuda-kuda untuk siap dipeluk saya sampai sesak. Kalau kalian para perempuan galau di luar sana yang kebetulan sedang membaca postingan ini diam-diam menjawab,"Saya suka laki-laki seperti pacar kamu, Anita" SINI BERANTEM SAMA SAYA AYOK SEMBARANGAN YA GANGGU-GANGGU PACAR SAYA.
*mohon maap pemirsa*
*Anita emang perempuan posesip*
Dia juga tipikal yang tidak risih bergandengan tangan pas kami lagi berjalan-jalan di mal ataupun ngelus-ngelus rambut saya yang ndusel-ndusel kalau kami lagi ngopi di kedai kopi kesukaan kami. MY INNER CHILD IS HAAAAAPPYYYYY~
*tebar2 kembang beserta konfeti*
Well, begitulah kira-kira 3 things that I love from him the most. Bukan berarti cuman 3 hal itu thok yang saya suka dari dia, tapi kalo ditulisin semua, tulisan ini namanya bukan blogpost, tapi novel dong aaaaah~
Saya tau, setiap orang punya kekurangan maupun kelebihan. Dia bukan sosok yang sempurna untuk saya (apalagi saya bagi dia, ah Anita mah hanya bagai sebutir pasir di Gurun Sahara) tapi dia menyempurnakan ketidaksempurnaan saya. He's the Yin to my Yang. West to my East. The caffeine to my cup of coffee. Walaupun saya belum tau hubungan kami menuju ke arah yang mana, tapi saya yakin Tuhan sudah menetapkan bahwa cerita inilah jalan hidup saya yang seharusnya. And without any doubt, I'm really thankful to have him in my life.
I love you, Ab. Malam ini kita makan sop kaki kambing, ya.
*elus-elus perut lapar*
*elus-elus perut lapar*