29 December 2014

#ReviewnyahToskah: Gone Girl

Beberapa waktu belakangan ini, timeline Path saya semacam 'dibanjiri' oleh teman-teman yang menonton film ini:

pic source
Banyak yang bilang film ini bagus, insane, dan karena saya menganut paham IMDB-isme, jadilah saya browsing berapa skor IMBD film ini, dan inilah hasilnya:


Kata teman saya yang hidupnya juga bergantung pada IMDB, minimum standard film atau serial TV yang ingin kita tonton adalah 7. Jadi, kalo kurang dari 7 ada baiknya memilih film lain untuk ditonton, atau mungkin mencari kegiatan lain yang lebih berguna seperti berkebun atau membatik. Namun karena saya anaknya gampang banget terpengaruh oleh skor IMDB dan diam-diam naksir sama Ben Affleck (terang-terangan juga sebenernya nggak apa-apa sih, Anita. Si Ben juga nggak akan peduli), maka jadilah saya menonton film berdurasi 2,5 jam ini. Hasilnya? Kelar nonton film saya bengong. Film ini, gilingan a.k.a gila! 
Diawali oleh adegan Ben Affleck yang berperan sebagai Nick Dunne berdiri di pinggir jalan depan rumahnya subuh-subuh. Saya juga nggak tau dia ngapain, karena dilihat dari pakaiannya, sangat kecil kemungkinan dia baru pulang dari mesjid setempat untuk sholat subuh karena dia pake kaos sama jeans sama sepatu. Orang mah di mana-mana kalo abis dari mesjid pake sendal biar ringan, kan? Kemudian muncul asumsi saya kalau dia habis jalan pagi keliling komplek. Tapi ditilik dari tangannya yang tidak membawa bungkusan apa-apa (biasanya sih saya kalo abis jalan pagi keliling komplek minimal nenteng bungkusan nasi uduk atau lontong sayur buat sarapan), kecil juga kemungkinan dia habis jalan pagi. INI REVIEW MACAM APA SIH AWAL POSTINGAN UDAH NGOMONGIN NASI UDUK. Emang aja dasar penulisnya laperan.
*elus-elus perut*

Lalu tibalah dia di bar punya dia sama kembarannya, Margo (yang diperankan oleh Carrie Coon). Penempatan karakter Margo sebagai kembarannya ini agak nggak penting menurut saya, karena apa? Nggak mirip, bok! Tapi siapalah saya dan apalah artinya komentar saya ini, pemirsa. Film pun tetap berjalan tanpa restu saya. FILM APE KAWINAN PAKE RESTU SEGALA?
Ternyata, hari itu merupakan hari ulang tahun pernikahan Nick dan Amy (diperankan dengan ciamik oleh Rosamund Pike). Dan muncullah scene flashback pertama kali mereka bertemu, yang ternyata mereka berdua adalah penulis. Nick penulis di majalah, Amy adalah pengarang buku yang berjudul Amazing Amy. Kemudian balik lagi ke scene di mana Nick dan Margo ngobrol-ngobrol, terus si Nick pulang karena ditelpon sama tetangganya si Watchful Wallie. Punya tetangga kepo gitu enak ya, gak usah pasang CCTV, pengeluaran rumah tangga jadi irit. Pas si Nick pulang, Amy nggak ada. Ada pecahan kaca dan meja di ruang tamu yang terbalik, maka dia manggil polisi, melaporkan bahwa istrinya hilang.
And here goes the story..
Ada detektif yang menyelidiki kasus ini, namanya detektif Rhonda Boney (Diperankan oleh Kim Dickens). Bentar. ORANG-ORANG DI PILEM INI NAMANYA ANEH-ANEH YE. Si Margo namanya tinggal ditambahin City jadilah sama kayak nama salah satu pusat perbelanjaan di Depok, tetangganya namanya Wally beda tipis sama ikan paus di film free Willy. Ini sekarang detektif namanya Rhonda. Gak sekalian namanya Sisca, biar bisa saya tambahin -mling, jadi siscamling?
*pembaca hening*
*terdengar suara jangkrik dari kejauhan*
*angin berhembus garing di malam yang sepi*

Intinya, upaya pencarian Amy pun dimulai. Nick juga ikut diperiksa dan dibawa ke kantor Polisi. Dan gak lama datanglah orang tua dari Amy.....yang ditelpon oleh pihak kepolisian.
Bentar.
Jadi, si Nick ini istrinya ilang dan gak nelpon mertuanya untuk nyariin istrinya, kali-kali aja si Amy lagi ngopi bareng emaknya sambil ngunyah emping sama singkong goreng, gitu?
MENANTU MACAM APA KAMU, NICK!
*banting wajan gorengan*
*diomelin abang gorengannya*
Dan mereka pun menggelar konferensi pers untuk disiarkan kalau their lovely Amazing Amy menghilang entah kemana. Pencarian pun dimulai. Banyak yang mendaftar sebagai sukarelawan untuk mencari Amy karena emang si Amy ini penulis idola banyak orang, jadi ketika dia menghilang, banyak yang merasa kehilangan dan bantu untuk nyari. Coba kalo di Indonesia ye, orang ilang mah paling banter di-doa-in semoga cepet ketemu. Boro-boro ada gerakan volunteer macam begini..

Lanjut.
Di film ini pun juga terselip scene-scene flashback yang menceritakan tentang kehidupan mereka. Seperti yang sudah saya ceritakan tadi bahwa di tengah-tengah scene, terselip scene flashback ke awal pertemuan mereka, terus scene berjalan normal kemudian mundur lagi ke rencana pernikahan mereka, ke anniversary mereka yang kedua, dll, dst, dkk. Nggak gampang memang membuat script untuk plot maju-mundur kayak main gobak sodor begini. Tapi buat saya, penempatan plot maju-mundur di film ini sungguhlah ciamik, kayak cilok baru kelar dikukus. Anget.
*elus-elus perut*
*kelaparan*
Di dalam plot maju-mundur ini, diselipkan scene-scene tentang kehidupan rumah tangga mereka. Ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Amy menulis di diary-nya kalau dia mulai merasa 'terbuang', merasa 'terasingkan', dan Nick mulai 'semena-mena' sama dia. DAN TERNYATA SI NICK SELINGKUH SAMA MURID DI KELAS MENULIS YANG DIA GELAR OH MY GOAT BEN AFFLECK WHY YOU SO CUPU? Punya istri cantik pinter semlohay kayak Amy, ngana masih ada selingkuh. Belum lagi permasalahan keuangan yang mereka alami, dan berbagai problematika rumah tangga (buahasamu, Anita) lainnya sampai......Nick mendorong Amy sampai jatuh. Yaiyalah sampai jatuh, biar jelas kalo itu kekerasan rumah tangga gitu kan maksudnya. Kalo nggak jatuh mah cuman akan mundur dua langkah doang. Nanti kalau cuman mundur dua langkah gitu penonton bingung, mereka ini lagi berantem atau poco-poco. Mundur dua langkah ke belakang, maju satu langkah ke depan, belakang lagi, depan lagi, baru abis itu kiri kemudian kanan.
SEBENARNYA APA YANG SEDANG KAMU COBA TULIS, ANITA?!
*tampar-tampar diri sendiri biar eling*

Namun karena hari itu adalah hari ulangtahun pernikahan mereka yang kelima, Amy nampaknya tetap menyiapkan hadiah pernikahan untuk Nick. Berbekal clue-clue yang dia simpan di beberapa tempat, Nick memecahkan clue tersebut yang menuju ke tempat penyimpanan kado dari Amy. Ini orang sebelom ilang aja masih nyempetin nyiapin kado sama teka teki untuk ulangtahun pernikahan, ya. Coba saya. Kalo ilangnya berupa kabur mah ya saya kabur aja bawa baju sama perlengkapan mandi. Mana sempet nyiapin begitu-begituan. Udah kadung kesel sama pasangan yang selingkuh sama cabe-cabean. 
*kebawa emosi*
*Buk Anita sabar, Buk*

Pencarian terus berlanjut, detektif Sisca, maksud saya Rhonda, mulai menemukan hal-hal janggal di rumah Nick dan Amy. Bukan yang berbau ghaib, tapi hal-hal janggal tersebut yang menuju kepada.....pembunuhan. APUAH?? JADI NICK SEBAGAI SESOSOK LAKI-LAKI SEMPURNAH DAN SUAMI SOLEH MEMBUNUH ISTRINYAH???!!!
*petir menyambar*
*angin berhembus kencang*
*terdengar suara gajah dari kejauhan*
*maaf pemirsa, penulisnya nulis postingan ini di sekitaran Afrika, jadi maklum aja. Bentar lagi juga kedengeran suara beruk sama anjing laut tepok tangan*
Namun jangan takut jangan khawatir ini kentut bukan petir, ternyata oh ternyata.......
Amy lah yang men-setting semua kondisi di rumah mereka supaya terlihat seolah-olah Nick yang membunuh Amy.
*kembali hening*
*penulis bingung gimana lagi nulisnya*
*pembaca lebih bingung*
INI FILM APAAN SIH??!!
Bu Anita, sabar Buk. Boleh dikecilin lagi font tulisannya, Buk?
Oh, oke.
Nggak sekecil itu juga, Buk. KOK IBUK NGAJAKIN BERANTEM SIK BUK?!
Oh iya baiklah. Segini cukup?
Cukup. Lanjut postingannya boleh, Buk?

Saya cerita di awal kalau Amy dijuluki Amazing Amy, karena dia sangat pintar dan menerima berbagai penghargaan. Namun karena kehidupan pernikahannya mentok hanya jadi ibu rumah tangga ditambah lagi dia mendapati suaminya selingkuh sama cabe-cabean lokal, jadilah dia KZL dan dendam sama suaminya sendiri, sehingga selama dia ditinggal suaminya kerja (dan selingkuh), dia membaca buku dan menonton serial yang berbau pembunuhan, untuk diimplementasikan dan menguatkan alibi dan menggambarkan seolah dia menghilang karena dibunuh sama suaminya sendiri. Di film ini digambarkan juga cara dia menjalani trik-seolah-olah-dibunuh satu persatu.
Edan.
Apa sampai situ saja? Tentu saja tidak! Setelah dia sukses membuat suaminya ditangkap polisi karena 'terbukti' membunuh, dia pun pergi ke suatu tempat, merubah penampilan dan identitas. Emang dasar pinter banget ini perempuan, tapi yang namanya apes juga nggak bisa dihindarin. Dia kehilangan uang sehingga nggak bisa membayar tempat tinggal, hingga sampailah dia pada satu pilihan terakhir untuk bertahan hidup, yaitu ke mantan pacarnya yang namanya.....
Desi.
Tuh.
Kan.
Saya harus bilang berapa kali kalau nama tokoh di film ini aneh-aneh? Ada lah laki namanya Desi. Di kantor saya nih ada namanya Mbak Desi tapi belakangnya Rahmawati di bagian GA. Beliau lah yang membantu saya kalau saya kehabisan pulpen karena KENAPA PULPEN SAYA HILANG MELULU MBA DESI MAAFKAN SAYAAAAA~
*disambit pulpen sepabrik*

Kemudian, Amy lanjut sama si Desi ini, ditaruh di villa-nya Desi yang masya Allah indahnya. Kalah deh villa di sekitaran Sentul sana.
*pembaca mulai jenuh baca postingan ini*
*Anita penulis berpikiran cetek. Amerika dibandingin sama Sentul*
Villa-nya si Desi ini canggih banget, para pembaca sebangsa dan setanah air. CCTV everywhere. Tapi kayaknya si Amy ini gak kehabisan akal, udahlah ada di rumah yang CCTV-nya dimana-mana, masih aja bisa create scheme, yang ceritanya dia disiksa sama si Desi, menerima sexual assault endebrai endebrei, sampai akhirnya.....Amy membunuh Desi.
Di saat mereka melakukan hubungan seksual.
Yang dipancing oleh Amy.
Setelah itu, sudah bisa diduga kalau......Amy balik lagi ke Nick.
INI ORANG-ORANG UDAH GILA APA GIMANA SAYA PUSING NONTON FILM INI YA TUHAAAAN~
Buk Anita, boleh font-nya biasa aja? Mulai gengges lho ini pembaca mulai jengah lho, Buk.
Oke, pemirsa. Saya minta maaf. Lanjut ya? Apa? Nggak? Yaudah deh saya anteng aja.

..............

Boong, deng. Saya nggak mungkin meninggalkan tulisan hanya dalam bentuk draft  HAHAHAHAHA.
*hapus semua draft postingan yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak tersentuh*
Kembalinya Amy ini jelas menarik perhatian media. Lha terus gimana dong dia udah kadung men-setting seolah-olah dia dibunuh terus dia balik lagi ini piyeeee?
Jelas, si pinter yang psikopat ini pun bilang kalau dia diculik sama Om Desi. Dan segala bukti pembunuhan yang ada di rumahnya (yang sebelumnya ditujukan ke Nick), dia bilanglah itu perbuatannya si Desi. Bahkan dia meminta Polisi untuk memeriksa rekaman CCTV di villa-nya Desi di Sentul. Kalau ada dari kalian yang bertanya, detektif Rhonda apa kabar? Apakah dia berakhir menjadi kepala keamanan komplek? Tentu saja tidak. Di sini dia kembali muncul dan menanyakan beberapa pertanyaan janggal ke Amy. Sempat hampir ketahuan bohong, untungnya Amy 'saved by the bell' karena dokter bilang dia sedang dalam kondisi yang lemah. DUILEH ECEU AMY BISA AJE YEEEE!
*kesel*
*tapi tetep nonton*
*nanggung soalnya, pemirsah*
Kemudian, Amy dan Nick pun kembali ke rumah mereka, masih disinari spotlight media, mereka interview di talkshow sana sini, Nick mau nggak mau ngikutin arah pikirannya Amy, walaupun mereka tidur di kamar terpisah. DIH SAYA MAH UDAH OGAH SERUMAH SAMA PASANGAN SAYA KALO DIA KAYAK AMY BENTUKANNYA PSIKOPAT GITU OH MY GOAT!
Namun Nick ini kayaknya tipikal laki yang emang-sih-ganteng-namun-rada-goblok, jadinya ya dia mah nurut aja sama Amy. Dan begitulah, akhirnya mereka kembali menjalani bahtera rumah tangga, but this time, Amy rules it all. HA! You go, biatch!
*Buk Anita pegimana sik, Buk*
*tadi KZL sama Amy*
*sekarang malah dukung*
*Ibuk idupnya gak konsisten ye,  Buk*
*udahlah Buk sudahi saja review ini*

Baiklah, para pemirsa. Ada baiknya saya tutup postingan tak bermutu ini. Moral of the story yang saya dapat habis menonton film ini: Jadi perempuan haruslah pinter, tapi jangan kepinteran ntar malah jadi psycho kayak si Amy. Buat para laki, kalo mau selingkuh, tolong pastikan pasangan kalian gak pinter-cenderung-sarap kayak Amy, nanti hidup kalian susah sendiri.
Sungguh berguna bukan, tips hidup dari Anita? Iyalah, saya kan motivator kehidupan. Beda tipis lah sama Mario Teguh. Cuman bedanya, saya versi perempuannya aja.....sama versi bokek. 
Ciao, pemirsa! Sampai berjumpa di postingan berikutnya. Sekarang, siapa yang mau traktir saya gado-gado buat makan siang? Apa? Nggak ada? Yaudah deh kalo gitu. BHAAAAAAAAAYYYY~