10 April 2016

#ReviewnyahToskah: Batman vs Superman

Halaw! Kalian semua pasti sudah menanti-nanti menunggu-nunggu mengingat menimbang dan memutuskan (woelah, bikin SK kali ah) blogpost saya yang satu ini. Yak, benar. Pada postingan kali ini saya akan kembali menulis #ReviewnyahToskah! WOO HOO! MANA SAMBUTANNYAAAA SUARANYAAAA KEPROK TANGANNYAAAA DJ MATIIN LAMPUNYAAAAA~
*dijejelin speaker*
*cepetan kalo mau nulis review ya tulis aja siah pake segala banyak cingcong*

Oke. Kali ini, saya akan menulis review tentang film yang sangat hits akhir-akhir ini dikarenakan dari judulnya aja sudah menggambarkan peperangan.
(((PEPERANGAN)))
Yoi. Saya akan menulis review film di bawah ini:

pic source
 YAKBETOOOOL! BATMAN VS SUPERMAN!
*nyalain petasan rentet*
*kesundut sendiri*

Jadi, Jumat kemarin saya akhirnya nonton juga film yang banyak diperbincangkan orang ini. Saya sengaja nonton film ini nggak langsung setelah film ini release karena pasti ngantrinya naujubilah. Maka jadilah saya nontonnya baru Jumat kemarin. Telat? Bodo amat.

DISCLAIMER: REVIEW INI MENGANDUNG BANYAK SEKALI SPOILER DAN DITULIS DARI SUDUT PANDANG SAYA YANG AWAM AKAN PERKOMIKAN DAN PER-SUPERHERO-AN. Jadi mohon maaf kalau tulisan minim pengetahuan saya ini nggak cocok sama selera baca kalian yang ngerti sepenuhnya sejarah Batman maupun Superman.

Film ini dibuka dengan adegan orang iring-iringan di pemakaman, yang ternyata adalah bentuk flashback pemakaman orang tua dari Bruce Wayne, sang calon Batman. Terpukul dengan kematian kedua orangtuanya, Bruce kecil (yang diperankan oleh Brandon Spink) akhirnya berlari memisahkan diri. Dia terus berlari menembus pepohonan dan.....kuburan. NGAPAIN BOCAAAAH LARI-LARI DI KUBURAN? KESERIMPET BATU NISAN BARU NYAHO! Eh bener, nggak lama dia jatuh ke sebuah lubang dan terjerembab ke bawah. Di bawah lubang itu ternyata isinya kelelawar. Saya mah udah semaput pasti kalo jadi dia. Nggak lama rombongan kelelawar itu mengerubungi Bruce kecil dan.....membawa dia terbang naik ke atas.
Bukan, bukan diangkat rame-rame terus diangkut terbang ke atas gitu. Tapi ya itu rombongan kelelawar terbang di sekelilingnya Bruce terus ya terbang aja gitu sama dia-dianya.
Well..
Dari awal aja ini film udah nggak rasional buat saya. Tapi pada akhirnya marilah kita ikuti saja yang bikin film ini maunya apa.
Di sela-sela scene si Bruce kecil ini lari-lari di kuburan juga ada flashback tentang hari kejadian Mr dan Mrs Wayne meninggal, anyway.

Scene berikutnya diawali oleh.....
BEN AFFLECK TAK LAIN TAK BUKAN PEMIRSAAAAA!!
*beleberan iler*
Jadi ceritanya di Metropolis lagi ada musuh jahat yang pake semacam UFO tapi nembak-nembakin senjata gitu. Kota jadi kacau, berantakan, gedung-gedung hancur dan jatuh terus banyak korban. Di situ muncullah Superman. Saya belum bisa menelisik betapa cucoknya Henry Cavil yang berperan sebagai Superman, tapi saya pernah nonton dia di The Man from U.N.C.L.E jadi walaupun cuman keliatan setitik dari jauh dia lagi terbang aja saya sudah bisa merasakan kegantengannya memancar dan bergetar.
(((BERGETAR)))
Bruce Wayne dewasa yang diperankan oleh Ben Affleck terlihat turun dari helikopter dan naik mobil ngebut-ngebut gitu. Saya bingung kenapa dia udah turun dari helikopter masih harus naik mobil lagi, because it's like turun dari taksi terus lanjut naik busway, isn't it? Dan di sini saya agak bingung, Bruce Wayne bukannya di Gotham? Dia ngapain ke Metropolis? Ternyata dia punya gedung dan kantor cabang di Metropolis dan dia mau make sure pegawai-pegawainya baik-baik saja. Dan ternyata nggak. Banyak korban juga, salah satunya ibu dari anak kecil yang dia selamatkan. Dari kejauhan, tampak Superman lagi terbang-terbang melawan musuh yang ngobrak-ngabrik kota. Bruce dengan dramatis nengok ke atas dengan pandangan mata yang memicing (mungkin agak silau ngeliat ke arah langit langsung tanpa kacamata hitam jadilah pandangan matanya memicing), dan di scene inilah pertemuan pertama Bruce dengan Superman. Walaupun dari kejauhan. Semacam adegan sinetron ya, bok. Memandang dari kejauhan penuh kebencian. Kenapa penuh kebencian? YA NURUT NGANA AJA KALO KOTA NGANA DIACAK-ACAK MONSTER TERUS PAHLAWAN KESIANGAN DATENGNYA BENER-BENER KESIANGAN BUKANNYA JALAN DARI ABIS SUBUH.
*mulai kesel*
*kamera zoom in zoom out*

18 Bulan Kemudian.
Scene dimana ditemukan sebongkah batu di laut, turns out itu adalah batu yang berkilau-kilau berwarna hijau yang tak lain tak bukan adalah batu Kryptonite. Untung ditemuinnya di luar negeri. Kalo ditemuinnya di sini udah jadi rebutan orang-orang diasah digosok dan ta-daa! Jadilah batu cincin dan dijual di Pusat Batu di Pasar Jatinegara.
*digosok sampe mengkilat*

Skip scene.
Skip scene.
Sampe akhirnya muncul berita di koran kalau ada penjahat yang berhasil dikalahkan oleh Batman dan ditangkep polisi, namun.....
Ada cap bentuk kelelawar di badannya.
....
Sebentar.
Ini maksudnya Batman mau nandain gitu ya kalo penjahat ini dikalahin sama dia?
Agak riya' Batman di sini, ya. Menunjukkan kekuatannya dengan pamer secara sengaja.
Lagipula pertanyaan saya, KENAPA PAKE CAP? SITU PEGAWAI KELURAHAN, BRUCE?
*ditempelin materai*
*distempel*

Lalu izinkan saya nge-skip scene dimana Henry Cavil goreng telor dalam keadaan topless. Saya takut imajinasi kalian para tilcikerswati menjalar kemana-mana dan jadi nggak fokus baca review saya.

Okeh.
Lanjut ke scene di mana ada ibu-ibu main ke sebuah kantor. Saya juga nggak tau kenapa ada tante-tante fancy nyamperin anak muda yang lagi main basket, tapi ternyata kantor yang bernama LexCorp ini adalah perusahaan yang punya batu Kryptonite yang saya ceritakan sebelumnya.
...
Sebentar, saya masih nggak bisa berhenti mengalihkan visual saya ngeliat batu Kryptonite nyala-nyala hijau gini dan mengaggapnya sebagai batu cincin.
*digetok batu*
*fokus, Anita!*
Oke oke.
Saya awalnya bingung kenapa ada tante-tante yang tertarik sama batu-batuan, tapi ternyata LexCorp ini mau minta izin import Kryptonite tadi. Ternyataaa, si ibu-ibu ini adalah Senator. Namanya Senator Finch (Diperankan oleh tante Holly Hunter). Tapi ternyata eh ternyata, izin importnya di-block sama tante Senator. Kayaknya Lex mulai ngambek di sini.

Tapi ternyata nggak cuma Lex si brondong aja yang kepingin punya Kryptonite ini. Namun juga, tak lain tak bukan Mr. Bruce Gagah Wayne. Jeng jeng. Kenapa eh kenapa? Karena waktu di awal scene yang saya ceritakan tadi, Bruce Wayne ini menganggap kalau Superman itu kerjaannya cuman bisa ngancurin kota aja gara-gara berantem sama musuh-musuh nggak pentingnya itu. Akhirnya Bruce datang ke party yang diselenggarakan oleh LexCorp, dengan niat untuk nyari data dan informasi yang berhubungan dengan Kryptonite.

Kehadiran Superman udah jadi kontroversi sendiri di masyarakat Metropolis dan sekitarnya. Karena dia memang menyelamatkan banyak orang, tapi mengacaukan juga. Dan anggota dewan di U.S (ceritanya) lagi mempertanyakan, haruskah, sekali lagi saya ulangi, HARUSKAH, apa? Kurang keras? Oke, HA-RUS-KAH Superman tetap ada di dunia ini?

Skip scene.
Skip scene.
Skip scene.

Perjalanan Bruce Wayne berlanjut ke gurun padang pasir. Dia ke gurun bukan sebagai Bruce Wayne, tapi sebagai....Batman.
IYA DIA PAKE KOSTUM TOPENG BATMAN TAPI PAKE COAT JUGA. BUAT APEEEEEEEEEEE~~
*geleng-geleng kepala sampe keseleo*
Kehadirannya di situ ternyata udah janjian sama antek-anteknya LexCorp buat dapetin Kryptonite, ternyata dia dijebak, dikepung dan dikeroyok sama.......pasukan pembela Superman.
*jangkrik mulai berbisik d ari kejauhan*
Kemudian Superman datang, dan bilang, "She's my world". Namun ternyata si Bruce cuman mimpi, dan pas kebangun ada orang dengan petir-petir di sekitarnya bilang,"Find us, Bruce. Find us!"
Terus.....
Si Bruce kebangun lagi. Ternyata tadi adalah mimpi di dalam mimpi.
*ngecek tiket nonton*
*Oh bener saya lagi nonton Batman VS Superman*
*Saya pikir saya lagi nonton Inception ada mimpi berlayer-layer gitu*

Perjuangan Batman untuk nyolong Kryptonite nggak berhenti sampai situ. Dia nge-track keberadaan sang batu hijau nyala-nyala dan niat untuk mencurinya tapi ternyata gagal (lagi), dan digagalkan sama....Superman.
*terdengar suara dari kejauhan, 'Gagal maning, gagal maning, son!'*
*woelah, Tuyul dan Mbak Yul kali ah*
*dicopet*

Skip scene.
Skip scene.
Skip scene.
...lebih ke arah saya lupa sih urutan scene-nya, karena asli ini film panjang banget YA MANA MUNGKIN SAYA INGET SEMUA KRONOLOGISNYA!
*nangis sambil minum minyak ikan*

Intinya, Batman a.k.a Bruce Wayne berhasil mencuri Kryptonite dari kantornya Lex Luthor. Tapi sekali lagi saya ingatkan, Bruce Wayne ini orangnya riya', suka pamer keberadaan dan kekuatannya. Orang mah kalo nyolong ya nyolong aja ya, ini malah ninggalin jejak berupa shuriken berbentuk kelelawar. YA BEGIMANA LEX BRONDONG LUTHOR NGGAK NGAMUK?!
*geleng-geleng gak paham sampe kepala copot*
Marah karena Kryptonite-nya dicolong, Lex pun menciptakan monster yang merupakan kombinasi dari jenazahbangsa Krypton dan darahnya sendiri. Saya pun makin bingung. Ngapain capek-capek bikin monster, coba? Dengan duit yang dia punya, dia kan bisa nyewa informan untuk nemuin sarangnya Batman, ajak ormas setempat, lalu grebek, selesai deh. Nggak usah capek-capek toh?
Tapi namanya juga film, maka mari kita ikuti saja kelanjutannya.

Bruce Wayne yang sebenernya saya nggak setuju buat diperanin sama Ben Affleck. Because Christian Bale. pun bersiap-siap menyiapkan beberapa alternatif senjata yang terbuat dari batu Kryptonite untuk membunuh Superman. Disertai excersise  dan memakan Sozzis So Nice juga minum Milo tiap hari, Bruce pun makin siap dan matang untuk menghabisi Superman yang menurutnya sudah merugikan humankind atau kemasyarakatan.
Ih asik ya bahasa saya: Kemasyarakatan? Saya aja nggak tau itu frasa beneran ada apa enggak.
*disambit KBBI*
  
Sementara Superman yang sekarang jadi public enemy karena ulahnya Lex Luthor pun lagi galau luar biasa. Dia sampai mendatangi bapaknya (bukan bapak kandung, pastinya) di atas gunung. Jangan tanya saya kenapa mereka ketemuan di atas gunung. Saya juga nggak tau. Mungkin di dalem kepalanya dia ngebatin,"Anjir, kok gue? Gue kan mau nolongin orang kenapa gue juga yang dianggap jahat? Ya Allah.. Apa yang harus kuperbuat? Udahlah, gue temuin aje Bapak gue di atas gunung"
*puk-puk Superman*
*elus-elus*
*sabar, ya. Kamu jangan badan doang gede ini bisep kenceng banget kayak speaker organ tunggal, nggak bisa diempukin dikit gitu biar enak saya nyendernya, Man?*
*Man= panggilan sayang saya sama Superman*

 Lex Luthor pun menculik ibu (bukan ibu kandung pastinya) Superman untuk nyuruh Superman pergi ngelawan Batman yang udah nyuri Kryptonite-nya dia. Dengan taruhan nyawa Ibu Martha sebagai Ibu yang mengasuh Clarkie dari kecil, akhirnya Superman pun mau dan mendatangi Batman di sebuah gedung tua yang saya sebenernya nggak tau itu di Metropolis, Gotham, atau di Bekasi.
*kibas-kibas KTP Bekasi dengan bangga*
Batman pun sudah sangat siap dengan kostumnya yang berlapis baja. Iya, persis baju zirah untuk perang jaman dulu. Sepatunya tebal dan berat ngalahin safety shoes untuk di site konstruksi. Topengnya juga baja.......dengan lampu menyala di bagian mata.
Sekali lagi, jangan tanya saya kenapa. 
KARENA SAYA JUGA BINGUNG NGAPAIN ITU MATA DILAMPU-LAMPUIN, BRUUUUCE?? Dasar tukang pamer! Hih!
*loh kok kesel sendiri Anitah*

Singkat kata, Superman sama Batman berantem.
Nothing's special, cuman adegan berantem yang menurut saya gitu-gitu aja. Superman juga udah tau kalo Batman itu Bruce Wayne, saya kalo jadi Batman mah yaudah nggak usah dipake aja itu topeng yang matanya nyala-nyala. Udah kadung ketahuan juga. Oh enggak, saya nggak mau ngomongin suaranya Batman yang serserba a.k.a serak-serak basah. Doesn't fancy me at all. Saya malah bawaannya tiap si Batman ngomong pengen ngasih permen jahe terus nyuruh dia berdehem gitu biar enakeun tenggorokannya.
Berantem terus berlajan. Banting sana banting sini, gebuk kanan gebuk kiri, sampai akhirnya dipakelah itu senjata-basis-Kryptonite-nya sama si Batman yang menyebabkan si Superman engap napasnya. Sampe akhirnya Batman mau nusuk Superman pake tombak yang ujungnya terbuat dari batu Kryptonite, Superman bilang 1 kata kunci:
"Martha"
YOI, TERNYATA IBUNYA SUPERMAN NAMANYA MARTHA AJA DONG SAMA KAYAK IBUNYA BRUCE WAHAI KHALAYAK TILCIK SEJAGAD RAYAAAAA~

*bakar petasan teko di tengah kota saking keselnya*

Kemudian Superman minta tolong sama Batman untuk nyelametin Martha, ibunya.
Terus Batman setuju. 
Udah.
Gitu.
Aja.
JADI DARITADI HAMPIR 2 JAM SAYA NONTONIN BATMAN DENDAM SAMA SUPERMAN TERUS NGALAH GITU AJA GARA-GARA NAMA EMAK MEREKA SAMA? YAELAAAAAAAAAAAAHHHH!
*nangis di dalem bioskop*
*dilemparin popcorn*
Seketika Batman pun langsung otw untuk menyelamatkan Martha sang ibunda dari Superman. Untung Martha ini orang Amerika, ya. Kalo orang Indonesia dan alay, saya udah ngebayangin nama facebooknya pasti "Martha Bunda Superman".
*dikeroyok alay*
Di perjalanan menyelamatkan Martha, Batman telponan sama Alfred. Tapi fokus saya terletak pada......Batman yang udah ganti baju.
Tadi kan waktu berantem yang nggak penting sama Superman dia pake kostum baja. Tapi di jalan dia udah pake kostum biasa yang latex-kulit gitu. KAPAN GANTI BAJUNYA? KOK SEMPET??!
Saya ngomong hal ini ke temen saya dan dia bilang,"Mungkin di mobil dia tadi bawa baju ganti".
Dia ada benarnya juga. Mungkin tadi sambil jalan dia ganti baju di mobil. 
Ternyata Batman itu superhero yang multitasking dan fashionabe, ya. Kostum disesuaikan dengan occasion.

Long story short, Batman berhasil menyelamatkan Martha Bunda Superman. "It's okay, I'm a friend of your son's" kata Batman. YAELAAAAAAAH 2 JAM SEBELOMNYA KEMANE AJE LO DENDAM LUAR DALEM KANAN KIRI DEPAN BELAKANG SAMA SUPERMAN. SUPERHERO KOK LABIL.
*menghela napas lelah*
Dan Superman pun datang ke Lex dengan tangan hampa, padahal sebelumnya menjanjikan akan membunuh Batman dan ngebawa kepalanya ke Lex. Bagaikan klien yang tak puas, Lex pun bete. Kemudian bagaikan brand yang launching produk sendiri tanpa bantuan agency, dia pun launching si monster yang dia buat dari bodi orang Krypton dan darahnya. 
Maka muncullah monster segede alaihim gambreng yang ngobrak-ngabrik seantero kota. Sekali lagi saya nggak tau ini di Metropolis, Gotham, atau Bekasi.
*kembali kibas-kibas KTP Bekasi dengan bangga*

Lalu berantemlah Superman dan monster Krypton itu. Jangan tanya keberadaan Batman di mana, cuman dia dan Tuhan (juga Alfred) yang bisa melokasikan sang superhero labil nan riya' itu. Si monster alaihim gambreng juga ternyata sifatnya "menyerap". Jadi makin dia diserang, makin dia kuat dan menyerap kekuatan bahan yang dipakai buat nyerang dia. Yag bisa melumpuhkan si monster ini cuma satu: Kryptonite.
Waw.
Kalian terkejut nggak?
Nggak, ya? Expectable, ya? Baiklah.
Termasuk kehadiran Wonder Woman di dalam scene per-berantem-an melawan monster ini. 
YOI COY, ADA WONDER WOMAAAAN.
Diperankan dengan sangat ciamik oleh Mbak Gal Gadot.
Nggak usah nanya saya kapan mereka ketemunya, saya fokusnya ke Batman sama Superman aja.
*padahal iri*
Tapi Wonder Woman di film ini kostumnya agak monochrome ya, cuman gold sama item gitu doang. Kalo saya googling kan wonder woman kostumnya warna warni gitu ya kayak kostum manggungnya Katy Perry.
*dipelototin Mbak Dot dari Amerika*

Pertarungan melawan monster alaihim gambreng pun terus berlanjut, sampai pada akhirnya, Superman memutuskan untuk menancapkan tombak Kryptonite ke dada si monster, padahal dia sendiri aja lemah sama Kryptonite. Sungguh Superman merupakan superhero yang rela berkorban :')
Singkat cerita, si monster mati karena ditusuk dadanya sama Superman pake tombak Kryptonite, yang menyebabkan............Superman meninggal juga, karena ditusuk juga dari dada tembus ke punggung sama monster. Sebagai informasi tambahan, Superman meninggal dengan keadaan mata terbuka, apapun dosa yang ia perbuat di kehidupan sebelumnya, mari kita berdoa semoga dia Istiqomah.
*tahlilan*
Setelah peperangan, seantero jagad raya pun berduka.
Koran dipenuhi berita duka cita.
Akan meninggalnya Superman.
Dan Clark Kent.
YOI, FOTONYA SEBELAH-SEBELAHAN CHOOOOOY. I MEAN, HOW COME MASYARAKAT KHALAYAK RAMAI NGGAK NGEH KALO SUPERMAN SAMA CLARK KENT BEDANYA CUMAN DI KACAMATA DOANG HEEEEEYYY?
*filmnya udah mulai abis, emosi kian memuncak*
Pada akhirnya, diadakanlah pemakaman untuk Superman dan Clark Kent. Namun fokus saya bukan pada pemakamannya, tapi pada KOTA YANG SUDAH KEMBALI RAPI JALI PADAHAL MALEM SEBELUMNYA ABIS DIOBRAK ABRIK SAMA MONSTER ALAIHIM GAMBRENG. Sungguh teknologi yang mumpuni bisa membangun kota dalam semalam.

Scene terakhir.
Lex Luthor masuk penjara terus dibotakin. Saya juga nggak ngerti kenapa Lex Luthor masih bisa ketangkep polisi padahal waktu polisinya lagi bingung sama si monster dia bisa aja ya lari ke luar negeri. Ke Aceh jadi petani, misalnya. Atau ke Jakarta aja sini jadi bule-bule jalan Jaksa. Tapi malah diem aja di kota. Duit banyak kok nggak punya otak. Hih.

Well, expektasi saya nggak terlalu tinggi sebenernya untuk nonton film ini. Karena selain saya nggak ngerti ceritanya dari awal, tujuan saya nonton film ini juga cuman untuk ngilangin rasa penasaran aja. Ternyata ya gitu aja. Filmnya bagus, tapi ya bagus aja. Bukan tipikal film yang bisa bikin saya ternganga-nganga nggak habis pikir hingga berhari hari.
Rating saya untuk film ini? 6 out of 10.
Sekali lagi, review ini saya tulis dari sudut pandang dan kacamata orang awam. Jadi kalo ada fanboy/fangirl yang merasa review saya sampah, ya jangan marah. Hehehe.

Have a great day, tilcikers dan tilcikerswati yang budiman dan sejahtera! Sampai ketemu di #ReviewnyahToskah berikutnyah!
*poof*
*menghilang buat ngewarnain kostumnya Mbak Gal Gadot buat film berikutnya*