21 September 2012

#RasaCinta, tulisan tentang cinta yang penuh rasa

Rasa Cinta - Mencecap Cerita di Setiap Rasa

Yes it issssssss, people!
Our baby has been born!
Setelah selama ini cuman jadi impian dan menumpahkan seluruh sampah pikiran di dalam blog ini, akhirnya, saya ikut berpartisipasi dalam sebuah buku, yang saya tulis bersama beberapa teman lainnya. WOO HOO!
*kibas-kibas pecut kuda lumping*

Jadi begini, ceritanya dari Awal..
Pada suatu malam minggu yang tidak terlalu sendu karena saya ditemani nasi goreng yang warnanya tidak abu-abu *cuman buat ngelengkapin rhyme aja sih*, saya di-BBM sama Ariev, ngajakin jalanin project ini. Saya emang ya dasarnya banci tampil, seneng banget diajakin nulis dan langsung meng-ho oh-kan tawaran tersebut tanpa pikir panjang. And here goes the real story..
Brainstorming dilakukan. Saya diperkenalkan dengan Roy dan Teh Dewi lewat email. Total penulis as you can see from the picture, ada 7. Selain kami berempat ada juga Dwika, Wandy dan juga Loli. Diskusi kami lakukan lewat email. Tema dan topik tanpa Hidayat juga dibicarakan. Masing-masing update tentang tulisan apa saja dan tentang apa ceritanya, Roy beberapa kali mengingatkan tentang deadline yang dengan tak bermartabat manisnya kami langgar. Sampai akhirnya, selesai sudah tugas menulis kami. Lanjut ke tahap berikutnya..

Kami set up waktu untuk ketemuan dan ngomongin ini itu perintilannya. Dari judul, tagline, konsep cover seperti apa, dan lain-lainnya. Saya jelas seneng banget karena waktu itu akan jadi waktu pertama kalinya saya ketemu Roy dan Teh Dewi. Janjian ketemuan sama Roy di mal paling gaul seantero dunia-akhirat, Arion Mal. Sempet agak bodor nyasar-nyasar dikit, akhirnya saya ketemu Roy. Akhirnya! Roy Saputra, sang penulis kondang tapi sayangnya jomb...........hmmmmppphhhttt.
*keburu dibekep Roy*
LANJUT!
Setelah ketemu sama Roy dan menjemput Dwika di sebuah hotel (?), kami meluncur ke tempat ketemuan, yaitu Ketjil Kitchen. Tempatnya enak dan cozy, menyenangkan. Dan di situlah saya pertama kali ketemu Teh Dewi. Senangnya dobel. Lalu kami ngobrol-ngobrol haha-hihi dan sedikit memperbincangkan tentang perintilan "anak" kami ini :)

Percakapan berjalan seru dan menyenangkan. Kami bahkan sempat pindah ke Beer Garden  yang juga di SCBD. Merasa capek ketawa-tawa dan karena ada anak perawan yang harus diantar pulang sebelum tengah malam, kami pulang.


Diskusi dan percakapan kembali terjadi lewat email. Ibarat kata komplek perumahan, email conference ini bisa jadi warung kopi di pojokan komplek rumah di mana kita dateng dan ngobrol-ngobrol di situ sampai lupa waktu. Dari segala strategi-strategi pemasaran *tsaelah* sampai update-update dari penerbit ada di email semua. Sampai akhirnya, kami dikabarkan kalau.....
"Anak" kami sudah "lahir".
Yes, people. Buku yang kami tulis bersama, buah pemikiran kami *mulai peres*, sudah terbit dan bisa diperkenalkan kepada publik.
And it feels reaaaaally great.
:)

Kami beramai-ramai "memperkenalkan" #RasaCinta kepada publik yang syukurnya, diterima dengan baik. Kami saaangat senang. Apalagi buat saya yang baru pertama kali ikut terlibat dalam penulisan sebuah buku, rasanya terharu melihat respon orang-orang yang positif dan menyenangkan, juga dukungan-dukungan dari mereka para kesayangan. Oh you know who you are, lovelies :)

Sekarang, kami sedang merencanakan tentang launching #RasaCinta. Penggodokan materi dan survey tempat-tempat yang memungkinkan pun masih dilakukan. Get yourself prepared, people!
Latest update: #RasaCinta sudah bisa ditemukan di Gramedia, tadi saya dapat laporan kalau "anak" kami sudah ada di Gramedia Grand Indonesia, hopefully akan menyusul di seluruh Gramedia di Indonesia. Amin, saudara? Amin! :)
Atau kalau yang berada di luar Jakarta bisa pesan di @BukaBuku, klik di sini untuk link pemesanannya. Hihi.

Sekarang saya mau minta doa dan dukungan kalian yang katanya sayang sama saya padahal mah boro-boro untuk proses #RasaCinta kedepannya. Karena tujuan kami menulis adalah tidak hanya menumpahkan pikiran ke dalam deretan kalimat semata, tapi berbagi apa yang kami rasa di dalam setiap kecapan manisnya #RasaCinta. 
:)

And oh, if you ask about what Kadek says about this whole thing, it's, "Aku bangga sama kamu". And it's more than enough for me to love him more. good night :)