15 January 2011

Surat Cinta #3

Teruntuk hari kelima dalam hitungan minggu pertanggalan masehi.
Hari paling istimewa untuk saya.
Hari dimana saya mengawali kehidupan saya di dunia ini.

Surat cinta kali ini tidak saya tujukan pada manusia ataupun benda lainnya.
Kali ini, surat cinta edisi khusus,
untuk Jum'at.
Hari favorit saya.

Bagi orang lain, kamu bisa jadi hanya hari kelima, penanda akhir pekan, tumbal perasaan karena setiap kamu hadir dan memasuki jam pulang kantor, kemacetan Jakarta yang sangat setia mendampingimu.
Bagi saya, kamu sangatlah istimewa.
Karena kamu yang diizinkan Tuhan untuk menjadi saksi hari lahir saya.
Karena saya percaya, Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk yang percaya padaNya.
Dan ya, kamu hari terbaik dalam hidup saya.

Kamu tahu kenapa saya begitu mengistimewakan kamu?
Karena kamu juga menjadi hari dimana saya merasa paling nyaman.
Kamu selalu menjadi hari dimana saya bertemu dengan teman-teman baik saya, ditemani secangkir kopi.
Kamu, waktu yang tepat dan secangkir kopi? Tidak ada yang bisa merasakannya seperti saya.

Wahai Jum'at,
kamu juga menjadi saksi untuk beberapa momen berharga untuk saya pelajari. Senang, sedih, tawa bahagia, airmata buaya, genggaman tangan mesra, pertemuan, perpisahan, semuanya pernah kamu saksikan. Tepat pada kedatanganmu.
Dan selalu kamu.

Jum'atku,
sungguh saya jatuh cinta kepadamu. Sungguh saya tidak bisa menahan untuk menantimu ketika Senin datang, ingin Kamis cepat-cepat pergi, dan ingin Sabtu mengundurkan diri. Mereka mungkin cemburu, bisa jadi.
Kalau kamu tergambarkan, kamu akan menjadi hamparan padang rumput dengan berbagai macam tanaman di sana. Langit hijau toska dan sinar matahari yang tidak terlalu terik, dengan hembusan angin sepoi yang memabukkan kenyamanan. Saya akan berada di situ, merasakan kelembutanmu sambil memejamkan mata, dengan hal-hal riang berputar di kepala saya..

Maka perkenalkan, Jum'at saya. Hari yang selalu menjadi kesukaan saya, kesayangan saya. Hari yang selalu menjadi istimewa untuk saya.
Kali ini, konsep keindahannya tidak hanya tertanam di kepala saya, namun saya tunjukkan juga padamu, melalui susunan aksara apa adanya, yang mewakili rasa cinta yang luar biasa.