Saya suka banget nonton Running Man ini. Karena chemistry mereka dapet banget. Kalo lagi berantem lucu, cuman kalo lagi bareng-bareng gitu kekeluargaannya terasa banget. Malah saya baca di beberapa artikel, mereka di luar syuting Running Man juga suka keluar lunch bareng-bareng atau ada beberapa dari mereka yang penyanyi ngeluarin single featuring. Seru banget! Gitu ya kalo emang udah deket satu sama lain dan berasa kayak keluarga. Beberapa karakter yang berbeda disatuin. Emang ada cocok-nggak cocoknya, cuman ya ujung-ujungnya bisa lagi bersatu dan malah menjadi lebih baik. Kayak apa yang terjadi malam ini, bikin saya senang sekali dan pas banget abis itu nonton Running Man ini.
Apakah yang terjadi malam ini?
*masukin backsound horror*
*dikemplang*
Jangan khawatir, para pembaca. Saya juga cemen anaknya takut sama yang bau-bau horror. Nonton The Conjuring aja gak berani biar kata dibayarin juga :))
Malam ini, saya ketemuan sama sahabat-sahabat saya dari SMA. Terdiri dari empat perempuan (termasuk saya) dan 1 laki-laki (pacarnya salah satu dari kami, yang pasti bukan pacar saya karena currently saya lagi single. Apa? Kalian mau jadi pacar saya? Enak aja. Saya mah anaknya selektif. Yang mau jadi pacar saya kudu tes kepribadian dulu. *kemudian jomblo selamanya* *EH NAUJUBILAHIMINJALIK!*)
Kami udah lumayan lama nggak ketemu, apalagi salah satu dari kami currently lagi nyiapin kepindahannya ke negeri jiran Malaysia. Ditambah kesibukan masing-masing, jadi momen kali ini sangat ditunggu-tunggu, terutama oleh saya.
Kami tadi janjian di Tee Nine di daerah Sudirman, a veeery cozy place. Really, I highly recommend it buat kalian yang mau hang out tapi gak suka tempat yang gitu rame. Berbekal paket promo Disdus (yang mana sangat membantu di tanggal tua macem begini :)) ) kami bertemu lah dan cekakak cekikikan selama kurang lebih 3 jam. Yang kasian mah pacarnya teman saya, udahlah gak gitu ngerti bahasa Indonesia, harus "terkurung" di dalam obrolan perempuan-perempuan
Seru banget nget nget. Gitu ya kalo udah lumayan lama gak ketemu, ceritanya ada aja. Kayak misalnya salah satu dari kami ada yang putus cinta setelah menjalin kasih (tsah, kasih. Ngana nulis postingan ini sambil dengerin lagu dangdut, Anitah?) selama 4 tahun. BOK, 4 TAHUN AJA GITU. Dia pun cerita-cerita dan kami mendengarkan. Kami pun tipe sahabatannya gak yang selalu memberi pelukan ketika ada yang sedih. Bok, ah. Kami gak sedramatis itu :)) we simply listen, if she needs anything, we're on her back. And yes, she knows it, and that's more than enough. Itu berlaku untuk siapa saja. Pun dengan saya. Tidak terkecuali :)
Kami bertukar cerita, beberapa perubahan maupun perkembangan yang terjadi di dalam kehidupan kami masing-masing, juga becandaan-becandaan yang walaupun gak bermutu, tapi tetap menghasilkan tawa yang membahana. Aduh maap ya, pemirsa. Kita ini perempuan-perempuan yang walaupun cakep banget tapi tetep aja ketawanya barbaric :))
Kami juga meng-update gosip-gosip selebriti nusantara kepada dia yang-namanya-takkan-saya-sebut-di sini-karena-berhubungan-dengan-citra :)) juga teman saya yang bercerita tentang rencananya melanjutkan studi ke S2, teman saya yang lain dengan perkembangan bisnisnya dengan pacarnya, juga tentang saya dan pekerjaan saya. YA BEGIMANA DONG PACAR AJA KAGAK PUNYA MAU BAHAS APE LAGI SELAIN BAHAS KERJAAN?
*menangis di bawah air terjun*
*masuk angin*
It's reaaaaally fun to finally be able to catch up with them after quite long time. The best part is, dengan segala perkembangan (ke arah yang lebih baik, tentunya) yang terjadi pada hidup mereka, I know that they're still the same. Para perempuan yang sama ketika saya pertama kali temui di SMA, dengan karakter mereka yang juga sama walaupun sudah dengan pemikiran yang lebih dewasa, dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang tidak hilang. I feel like I'm home everytime they're around. I feel reaaaaaaaaally grateful to have them in my life. Dan ketika salah satu dari kami memutuskan untuk membuat langkah besar dalam hidupnya, walaupun sempat mellow pada awalnya, namun kami turut berbahagia dan mendukung dia habis-habisan. Like I've told you earlier, we'll always be on one's back if she needs anything from us.
:)
And now, as I'm writing this post, saya juga sekalian mikir, dengan sisa kapasitas otak yang tidak seberapa ini, apa yang akan saya lakukan dalam hidup saya. Rencana-rencana apa yang belum terlaksana. Pemikiran-pemikiran apa yang berlum tersampaikan. Impian-impian apa yang belum terealisasikan. Mereka sudah selangkah lebih maju dengan hal-hal baik di kehidupan mereka. Apakah dengan keadaan sekarang ini, saya berjalan ke arah yang lebih baik? Saya tidak tau. Yang saya tau pasti, mereka akan ada untuk menegur bahkan menampar saya jika saya mulai nyeleneh, dan ada di samping saya untuk nontonin saya nangis kalo saya tersakiti, baik akibat ulah orang lain ataupun ketika saya terjun bebas dari ekspektasi saya sendiri. No, they don't judge. They listen, then stare. The stare that always makes me think that I've got something to learn. A mistake to fix. A future to embrace with a better attitude.
How grateful I am to have them. How I love them. How incomplete my life will be without them.
Dan kalau semuanya lancar, kami akan berlibur bulan Maret ini. Doakan supaya gak kenapa-napa di tengah-tengah proses ya, para pembaca! Apa? Kalian minta oleh-oleh? Iya, ntar saya kasih foto-foto saya lagi liburan.
*dimasukin ke dalem koper*
*dikirim ke Afrika*
See you on other midnight post(s)! Saran saya, nikmatilah waktu kalian dengan sahabat-sahabat kalian dengan menerima segala kekurangan mereka, nanti waktu kalian habis kalau dipakai untuk terus mengkritik. Auf widersehen!