25 December 2014

The Beginning

"Kamu temenin aku dong. Aku mau dikenalin sama temennya temenku, tapi aku gak mau jadi perempuan satu-satunya. Jadi kamu temenin aku. Ya? Ya?"
"Kapan?"
"Lusa. Kamu harus kosongin jadwal kamu buat aku. Okay?"
"Okay"
"Great. Gonna pick you up at the office at 5"
Dan pembicaraan singkat lewat telepon itu pun berakhir.

Dua hari kemudian, sesuai janji, salah satu sahabat saya yang cerewet itu memenuhi janjinya. 
"Aku udah di depan. Kamu keluar ya" katanya. Saya memasuki mobilnya lewat pintu belakang, karena dia duduk di bangku penumpang di depan, tempat saya biasa duduk. Lalu siapa yang duduk di kursi pengemudi?
"Nit, kenalin nih temen aku.."
"Oh, iya. Halo, Anita"
" (sebut saja) Batman"
Kemudian mata kami bertemu di spion, saling menyunggingkan senyum.


Pertemuan itu kemudian berlanjut pada venue yang sudah dijanjikan sebelumnya. Si Cerewet terlihat sangat cantik malam itu, tipikal perempuan mau dicomblangin, she looked gorgeous with that green dress selutut yang dengan pas memperlihatkan lekuk tubuhnya, juga heels yang membuat saya minder dan terlihat bantet kayak adonan roti belum jadi kalau berdiri di sebelahnya. Kami tiba lebih dulu dari waktu yang dijanjikan, sehingga Si Cerewet memiliki waktu lebih banyak untuk bertanya kepada kami berdua,"Do I look good?" sekitar kira-kira 15 menit sampai akhirnya temannya Batman yang rencananya dikenalkan ke Si Cerewet datang.

Dan malam itu berlalu dengan membosankan.
Mengapa?
Karena saya jadi satu-satunya orang yang tidak mengerti apa yang mereka perbincangkan. Temanya memang traveling, business dan pekerjaan. But let me just say, duduk di satu meja dengan 3 (saya ulangi, TIGA) orang yang usianya jauh lebih tua dari saya membuat saya jadi 'roaming'. Sisa malam itu saya habiskan dengan main Pokopang, diselingi dengan percakapan-percakapan kecil yang selalu dimulai oleh Batman.
"Udah yuk. Ini anak kecil udah waktunya tidur" ujar Si Cerewet sambil melirik mengejek ke arah saya. Karena saya setuju, jadinya saya cuman senyum-senyum sambil manggut-manggut saja. Mission accomplished, saya pikir. Selesai sudah tugas saya menemani sahabat saya dicomblangi.
Eh. Tunggu sebentar. TERUS SAYA PULANG SAMA SIAPAAAA?
Secara rumah Si Cerewet tidak jauh dari venue tempat janjian, dan Batman pulang dengan temannya. Baiklah, saya cari taxi kalau begitu. 
"Lo balik sama gue aja, dianter" ujar Batman.
"Lo aja nebeng, masa gue nebengin orang nebeng?" canda saya sambil melirik segan ke arah temannya Batman yang mungkin, usianya setara dengan Papa saya.
"Nggak apa-apa. Anita rumahnya di mana? Nanti diantar aja"
Yak. Dibekali cengiran malu-malu dan kemalasan untuk cari taxi, saya pun akhirnya ikut nebeng sama temannya Batman.

Di perjalanan, mereka berdua kembali ngobrol. Dengan background pekerjaan yang kurang lebih sama, mereka membuat saya kembali memiliki kesempatan untuk kembali berkonsentrasi main Pokopang sepanjang perjalanan. 
"Woy. Diem aja lo"
"Hehehe. Abisnya, nggak ngerti kalian ngobrolin apa"
"Susah ya Nit ngikutin obrolan orang tua?" ujar temannya Batman.
"Iya, Om. Eh, Mas" mampus. Makin salting saya bingung mau panggil dia apa. MASA IYA SAYA PANGGIL DIA 'PAPA'??
30 menit perjalanan penuh rasa canggung pun berakhir. "Thank you ya, Om. Eh, Mas. Hehehehe" saya bersiap-siap turun dari mobil, namun kemudian....
"Nit. Ada pin BBM? Add dong" Batman yang 5 menit terakhir terlihat gelisah akhirnya buka suara juga. Karena HP-nya saat itu mati karena lowbat, jadi saya lah yang menambahkan dia ke dalam friend list BlackBerry Messenger saya.

Saya turun dari mobil setelah sekali lagi mengucapkan terima kasih pada temannya Batman karena sudah mengantar saya pulang. Saya menghabiskan waktu kira-kira 20 menit untuk beres-beres dan bersih-bersih sebelum berganti piyama dan pergi tidur, sampai kemudian, ada pesan masuk di BBM saya.
"Udah tidur? Ini Batman. Hehehe"

And that was, folks, the beginning of our moment when he secretly become the biggest part of my world.
I love you, Ab
:)

---
Anyway, Merry Christmas for those who celebrate! Selamat merayakan Natal, selamat makan-makan, semoga damai Natal membawa Berkat untuk kita semua! Ho ho ho!
*Pake topi Santa Claus*
*bunyi-bunyiin lonceng kleneng-kleneng*