Adzan subuh sudah berkumandang, saya masih terjaga.
Dengan beberapa bentol dan luka garukan di beberapa bagian tubuh, saya mengetik.
Bahwa justru di dalam kesunyian ini, tanpa suara yang mengganggu sedikitpun, saya bercengkrama dengan diri saya sendiri..
Seluruh hal yang telah saya lalui, alami, dan bahkan sedang jalani, membuat saya belajar. Ke arah yang lebih baik atau tidaknya, itu saya yang menentukan.
People come then go, love then hurt, gain then pain, achieved then leave, trust then burst.
But some of them stay. Here. In my life. And heart.
Untuk menjadi saksi, bahwa saya pernah hidup dan belajar.
Untuk menemani lalu meyakini saya dalam membuat segala keputusan.
Melalui kehendak Yang Maha Kuasa, menggenggam tangan saya untuk berjalan ke arah yang lebih baik.
Maka dalam tulisan kali ini, perkenankan saya mengucap syukur.
Atas segala karunia hidup yang saya terima bahkan sampai rincian dengan ukuran paling mikro.
Atas segala cinta dan kasih sayang yang menghangatkan tubuh saya.
Atas segala cobaan yang menguras tenaga dan tak jarang, air mata.
Atas segala detak, nafas, dan reaksi seluruh organ tubuh saya yang berkooperasi. bahkan setelah serangan kafein dan nikotin yang bertubi tubi.
Semua ini, merupakan bukti bahwa saya pernah hidup. Tulisan ini, rumah kecil dunia maya ini, beserta seluruh cerita yang terdapat di dalamnya. Bahwa jika suatu saat nanti, ketika saya sudah tidak ada, saya tidak akan meninggalkan apa-apa selain cerita, dan cinta.