30 August 2010

Changes

Pukul 1.45 pagi ketika saya mulai menulis postingan ini.
Waktu dimana bagi orang normal menikmati waktunya untuk terlelap dalam pejaman matanya dimanjakan oleh mimpi indah. Warna warni, kadang menakutkan, kadang menggairahkan bagi mereka yang kondisi hormonalnya sedang tinggi.
Ohwell, mulai ngaco lagi.

Jadi, sudah beberapa hari setelah blogpost saya yang terakhir yang merupakan surat terbuka untuk orang gila di tanah Kalimantan sana.
Sekarang, saya mau sedikit membahas tentang perubahan yang saya alami akhir-akhir ini.
Saya sudah 4 hari hidup tanpa tembakau. Kamis, Jum'at, Sabtu, lalu hari Minggu ini.
Sebuah perubahan fantastis untuk saya, dimana biasanya tidak menghabiskan setengah bungkus dalam sehari pun terlihat sedikit mustahil.
Itu perubahan pertama, yang (bisa jadi) menuntun saya ke arah yang lebih baik.
Perubahan kedua, yang entah mengapa, berpihak ke ukuran celana.
Kemarin saya beli celana jeans(buat lebaran ceritanya, ciehhh), lalu Mama saya terheran-heran melihat size celana jeans saya turun. Jangankan emak saya, sayapun heran. Kayaknya timbangan segitu-gitu aja.. Ah, sudahlah, anggap ini berkah Ramadhan..
*disambit bedug*
Perubahan ketiga, saya, sekarang harus jadi orang yang sok wibawa.
Ya, sodara-sodara. Entah teman-teman sekelas saya kesurupan apa sehingga menjadikan saya pemimpin mereka. IYA, SAYA SEKARANG ADALAH KETUA KELAS.
Hari pertama? Jangan tanya rasanya.
Saya bingung setengah mati. Benar-benar buta. Okelah saya pernah jadi ketua kelas untuk mata kulah Conversation 1 dan 2, tapi untuk seluruh mata kuliah? HELL, SAYA BUTA ARAH!!
Konsultasi sana sini, frustrasi dan agak depresi karena saya sama sekali nggak tahu gimana harus bersikap. Saya awalnya menjagokan salah satu kandidat, tapi ternyata dia kandas di tengah jalan pemungutan suara. Voting memang kejaaaaam, tak mengenaaaaaaaaaaaal perasaaaaaaaaan~
*dijambak Desy Ratnasari*
Di hari pertama saya dipilih berdasar voting, saya setengah mati menyembunyikan hal ini ke teman-teman dekat yang tidak sekelas sama saya.. Namun ketika saya menghampiri mereka yang notabene lagi megang gadget BlekBencongnya, tiba-tiba..
"CIEEEEE ANITAAAAAAAAAAAA KETUA KELAAAAAAAAAAAS!!!"
Jangan tanya perasaan saya waktu itu, para pembaca. Mau saya banting itu gadget mereka karena mereka tau dari update twitter salah satu teman sekelas saya. Langsunglah mereka tertawa bahagia karena saya yang 4 semester berturut-turut(sekarang saya semester 5) sekelas sama mereka gak pernah mau jadi ketua kelas umum sekarang malah terkapar nista di depan mereka dengan jabatan ketua kelas hingga satu semester ke depan. Ohwell..

Saya bukannya gak bersyukur atas amanat yang diberikan ini, tapi saya hanya takut mengecewakan. Sebagian besar teman-teman sekelas saya tahu betul saya ini cengengesan, tukang bercanda, jarang serius, saya takut mereka berekspektasi lebih. Contoh kecil: Tepat waktu. saya terpilih hari Jum'at dan datang terlambat hari Senin kemudian. Oh, yeah. Sungguh contoh teladan. Ada satu mata kuliah pindah jadwal dan ada satu orang teman saya yang tidak tahu sama sekali. Saya nombok 80ribuan untuk uang fotokopian diktat yang BAHKAN SAYA AJA NGGAK TAU KENAPA BISA KURANG. Yak, sini yang mau jabat tangan saya dan memberi ucapan selamat, saya gak terima receh tapinya..
*nangis darah ngiris bawang merah*

Jadi, inilah saya. Sang ketua kelas yang entah arah kelasnya mau-dibawa-kemana. Semoga Mama saya tidak melepas do'a untuk ketidakberdayaan anak perempuannya yang cerdas mahakarya gemah rimpah lojinawi tut wuri handayani.
*penonton bersorak: NGOMONG APA SIH LUH TA???*
Baiklah, sudah waktunya saya tidur(DARITADI WOY!!). Sejam lagi harusnya sahur, tapi, ya sudahlah, mari kita nikmati saja dengan mendengkur. This is Anita Rizky posting dengan suara di dalam kepalanya: "Tekukur, tekukur..".
*googling: DOES "TEKUKUR" BIRD REALLY EXIST??"